FINANSIAL

Kartu Kredit Masih Penting untuk Kebutuhan Finansial Anak Muda

Kartu Kredit Masih Penting untuk Kebutuhan Finansial Anak Muda
Kartu Kredit Masih Penting untuk Kebutuhan Finansial Anak Muda

JAKARTA - Meski banyak produk keuangan baru bermunculan, kartu kredit tetap menjadi salah satu instrumen yang diminati, khususnya di kalangan anak muda. 

Data Bank Indonesia mencatat bahwa volume transaksi kartu kredit hingga Juli 2025 mencapai 45,13 juta kali transaksi, naik 13,32 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai transaksinya mencapai Rp 41,21 triliun, meningkat 10,81 persen. 

Jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia juga bertambah menjadi 18,76 juta unit, tumbuh 3,3 persen dari tahun sebelumnya.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa kartu kredit masih relevan dan menjadi salah satu alat pembayaran yang efektif, meskipun banyak alternatif pembayaran digital, seperti paylater dan dompet elektronik, yang juga sedang populer.

Alasan Anak Muda Memilih Kartu Kredit

Zefanya (25), seorang karyawan swasta, menceritakan pengalamannya memiliki kartu kredit pertama kali pada 2024. Menurutnya, kartu kredit membantu membeli barang-barang mahal yang harganya melebihi gaji bulanan, sehingga bisa dicicil. 

Selain itu, Zefanya juga menggunakan kartu kredit untuk transaksi kecil agar mendapatkan point rewards dan penawaran promo tertentu.

“Kalau limit saya masih banyak, saya pakai untuk mengejar diskon dan mengumpulkan poin,” kata Zefanya. 

Ia menambahkan, kartu kredit juga berfungsi untuk membangun credit history, yang penting ketika ingin mengajukan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di masa mendatang.

Di sisi lain, Argya (22), seorang karyawan swasta lainnya, memilih belum memiliki kartu kredit meskipun sudah berpenghasilan sendiri. Menurutnya, ia lebih nyaman mengumpulkan uang terlebih dahulu dan memanfaatkan paylater untuk beberapa transaksi yang menawarkan diskon.

“Alasannya mungkin karena ada beberapa diskon khusus untuk metode pembayaran BNPL,” jelasnya. Argya menegaskan bahwa saat ini ia lebih fokus menabung sebelum membeli barang yang diinginkan, terutama untuk barang-barang sekadar keinginan dan bukan kebutuhan mendesak.

Kartu Kredit sebagai Dana Darurat

Perencana keuangan Robby Christy menjelaskan bahwa kartu kredit bisa menjadi salah satu alternatif dana darurat. Dalam kondisi tertentu, masyarakat bisa menggunakan kartu kredit sebagai sementara menunggu pencairan dana darurat dari instrumen lain, seperti emas atau reksadana pasar uang.

“Salah satu yang bisa dipakai adalah kartu kredit sebagai backup dana darurat,” ujar Robby. 

Menurutnya, kartu kredit memiliki beberapa kelebihan dibanding layanan paylater, misalnya tidak membutuhkan jaminan, limit lebih besar, dan bunga yang lebih rendah.

Namun, Robby menekankan pentingnya mindset yang tepat. Kartu kredit hanya sebagai alat pembayaran, bukan sumber dana baru. Banyak orang terjebak utang karena menggunakan kartu kredit sebagai sumber pembayaran utama, yang berpotensi menimbulkan masalah finansial jangka panjang.

Keuntungan Kartu Kredit bagi Generasi Muda

Kartu kredit memberikan berbagai keuntungan, terutama bagi mereka yang menggunakannya dengan bijak:

Memungkinkan penggunaan dana lebih besar daripada saldo yang tersedia.

Mempermudah transaksi online dan offline.

Menawarkan promo, diskon, dan point rewards.

Memudahkan pembayaran tagihan rutin.

Membangun reputasi kredit yang baik.

Bisa digunakan untuk tarik tunai di ATM saat darurat.

Keuntungan-keuntungan ini menjadikan kartu kredit relevan bagi generasi muda yang aktif bertransaksi, ingin memanfaatkan promo, dan membangun rekam jejak finansial sejak dini.

Risiko dan Kerugian Menggunakan Kartu Kredit

Meski memiliki banyak manfaat, kartu kredit juga memiliki risiko jika tidak digunakan secara bijak:

Denda keterlambatan pembayaran cukup besar.

Biaya iuran tahunan.

Bunga pinjaman tinggi jika terlambat membayar.

Berpotensi mendorong perilaku konsumtif atau boros.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumen cenderung berbelanja lebih banyak menggunakan kartu kredit dibandingkan uang tunai. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan yang disiplin menjadi kunci agar kartu kredit memberikan manfaat, bukan membebani.

Robby Christy menekankan bahwa anak muda sebaiknya memanfaatkan kartu kredit untuk membangun credit history yang baik. Hal ini akan memberikan keuntungan di masa depan ketika ingin mengajukan pinjaman lebih besar, seperti KPR, KKB, atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

“Bisa menjadi nilai plus di mata bank karena sudah pernah ada riwayat kreditnya,” jelas Robby. 

Dengan demikian, kartu kredit bisa menjadi alat strategis dalam perencanaan keuangan jangka panjang, bukan hanya sekadar alat transaksi harian.

Kartu kredit tetap relevan sebagai alat finansial bagi anak muda, baik untuk kebutuhan harian, transaksi besar, maupun sebagai dana darurat. 

Penggunaan kartu kredit yang bijak dapat memberikan keuntungan berupa promo, diskon, fleksibilitas pembayaran, dan pembangunan reputasi kredit.

Namun, penting untuk memahami risiko dan mengelola penggunaan kartu kredit secara disiplin. Generasi muda harus menyeimbangkan antara memanfaatkan kartu kredit untuk kebutuhan nyata dan membangun sejarah kredit yang sehat, sambil menghindari perilaku konsumtif.

Dengan mindset yang tepat, kartu kredit tetap menjadi instrumen keuangan yang relevan dan strategis, yang dapat membantu anak muda mengelola keuangan mereka secara lebih cerdas di era digital.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index