Infrastruktur

Menteri PU Pastikan Infrastruktur Nasional Siap Hadapi Libur Nataru 2025

Menteri PU Pastikan Infrastruktur Nasional Siap Hadapi Libur Nataru 2025
Menteri PU Pastikan Infrastruktur Nasional Siap Hadapi Libur Nataru 2025

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan seluruh jaringan infrastruktur nasional siap mendukung mobilitas masyarakat pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). 

Pemerintah menjamin ruas-ruas strategis, baik tol maupun non-tol, berada dalam kondisi mantap, meski menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menekankan bahwa penanganan bencana di beberapa wilayah tidak akan menghambat kesiapan infrastruktur selama Nataru. Menurutnya, layanan infrastruktur tetap berjalan optimal, dan proses pemeliharaan dilakukan secara paralel dengan penanganan darurat. 

“Ruas-ruas strategis nasional, baik jalan tol maupun non-tol, kami jaga agar tetap aman, mantap, dan fungsional,” ujar Dody.

Tingkat Kemantapan Jalan dan Fasilitas Pendukung

Secara rinci, jaringan jalan nasional non-tol sepanjang 47.603,39 km kini memiliki tingkat kemantapan mencapai 93,65%. Angka ini menunjukkan kesiapan infrastruktur untuk menghadapi lonjakan kendaraan selama libur Nataru. 

Sementara itu, jalan tol sepanjang 3.115,98 km telah beroperasi penuh, didukung oleh 136 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) yang kini diperkuat dengan 189 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Keberadaan fasilitas ini diharapkan mampu mendukung kelancaran perjalanan masyarakat sekaligus mendorong kenyamanan pengguna jalan. 

SPKLU yang tersebar di berbagai titik menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menghadirkan layanan modern dan ramah lingkungan bagi pengendara kendaraan listrik.

Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Penanganan Darurat

Dalam menghadapi potensi gangguan akibat cuaca ekstrem, Kementerian PU menyiagakan 1.150 unit Disaster Relief Unit (DRU) atau alat berat yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Pulau Sumatera mendapat jumlah terbanyak dengan 331 unit, sementara Jawa-Bali disiapkan sebanyak 249 unit. “DRU tersebut siap dikerahkan sewaktu-waktu. Kami juga menyiapkan material strategis seperti jembatan bailey dan perkerasan cepat untuk pemulihan akses jika terjadi kondisi darurat,” jelas Dody.

Selain itu, pemerintah menyiagakan 492 posko Nataru di seluruh Indonesia mulai 16 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Posko ini berfungsi sebagai pusat respons cepat terhadap laporan masyarakat terkait gangguan jalan, kecelakaan, maupun bencana alam yang dapat mempengaruhi arus lalu lintas.

Ruas Tol Baru dan Diskon Tarif Tol

Untuk mendukung kelancaran arus libur Nataru, sejumlah ruas tol baru dioperasionalkan, termasuk Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg Seksi 1 sepanjang 4,7 km, serta penambahan lajur di ruas Tangerang–Merak. Selain itu, terdapat lima ruas tol sepanjang 142,587 km yang akan difungsionalkan, di antaranya Tol Sigli–Banda Aceh Seksi 1 dan Tol IKN sepanjang 50,227 km.

Kementerian PU bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga memberikan diskon tarif tol sebesar 10% hingga 20% di 26 ruas tertentu. 

“Diskon ini diberikan pada tanggal 22, 23, dan 31 Desember 2025 sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, dengan pengecualian sesuai ketentuan masing-masing ruas,” kata Dody. 

Diskon ini diharapkan dapat mendorong penggunaan jalan tol lebih merata, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan efisiensi perjalanan masyarakat.

Optimisme Pemerintah dan Pelayanan Publik yang Terintegrasi

Dengan tingkat kemantapan jalan mencapai 93,65% dan kesiapan seluruh fasilitas pendukung, pemerintah optimistis infrastruktur nasional dapat melayani lonjakan arus lalu lintas selama libur Nataru. Penanganan darurat dan kesiagaan terhadap bencana dirancang agar berjalan paralel tanpa mengganggu layanan publik.

Dody menegaskan bahwa strategi pemerintah tidak hanya mengutamakan kelancaran arus, tetapi juga keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. 

Dengan memadukan jalan mantap, fasilitas modern, dan posko respons cepat, pemerintah berharap masyarakat dapat menikmati perjalanan libur Nataru yang aman, nyaman, dan efisien. Keberhasilan strategi ini menjadi indikator kesiapan infrastruktur nasional dalam menghadapi mobilitas tinggi di masa libur panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index