JAKARTA - Direktur KB Bank, Jung Ho Han, melakukan langkah signifikan dengan membeli saham perusahaan senilai Rp800,79 miliar, mencerminkan kepercayaan internal terhadap prospek kinerja dan pertumbuhan BBKP di kuartal III 2025.
PT Bank KB Indonesia Tbk. (BBKP) mencuri perhatian pasar setelah salah satu direksinya, Jung Ho Han, melakukan pembelian saham senilai Rp800,79 miliar. Berdasarkan laporan keterbukaan informasi, Jung Ho Han, berkewarganegaraan Korea Selatan, membeli 11,7 juta lembar saham biasa pada 10 November 2025.
Sebelum transaksi, kepemilikan saham Jung Ho Han tercatat 0%. Setelah akuisisi, kepemilikannya meningkat menjadi 0,0000627% dari total saham dengan hak suara. Harga pembelian ditetapkan sebesar Rp68 per saham, sehingga total dana yang dirogoh mencapai Rp800,79 miliar.
"Tujuan dari transaksi yaitu investasi dengan status kepemilikan langsung, dengan klasifikasi saham biasa," kata Jung Ho Han.
Aksi ini menunjukkan kepercayaan internal terhadap arah pertumbuhan perusahaan, sekaligus menegaskan nilai saham BBKP di mata manajemen.
Latar Belakang Kinerja KB Bank
Kinerja KB Bank pada kuartal III 2025 menunjukkan perbaikan signifikan. BBKP membukukan laba bersih non-konsolidasi sebesar Rp265 miliar, berbalik dari posisi rugi Rp2,73 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan kredit menjadi pendorong utama kinerja positif ini. Hingga akhir September 2025, total kredit yang disalurkan KB Bank mencapai Rp44,32 triliun, naik 10,83% dibandingkan Rp39,99 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Kredit lancar juga mencatat kenaikan 13,07%, menjadi Rp34,12 triliun, menunjukkan kualitas aset yang terjaga.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) KB Bank tumbuh kuat sebesar 14,48% (YoY), didorong oleh peningkatan signifikan dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 38,02% (YoY). Peningkatan CASA memperkuat likuiditas bank dan mencerminkan kepercayaan nasabah terhadap manajemen dana.
Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Segmen
Pertumbuhan kredit ritel menjadi kontributor terbesar, meningkat 17,32% (YoY) menjadi Rp15,32 triliun. Kredit korporasi atau wholesale tumbuh 9,92% (YoY), mencapai Rp22,32 triliun. Sedangkan segmen UKM mencatat pertumbuhan stabil sebesar 0,82% (YoY), menjadi Rp6,68 triliun.
Data ini menunjukkan bahwa strategi bank menyeimbangkan portofolio antara kredit ritel, korporasi, dan UKM, sekaligus mendukung sektor produktif dan ekonomi nasional.
Aksi Direksi sebagai Sinyal Pasar
Pembelian saham oleh Jung Ho Han tidak hanya bernilai finansial, tetapi juga menjadi indikator psikologis bagi investor lain. Aksi eksekutif yang melakukan investasi langsung di perusahaan sering dilihat sebagai sinyal optimisme internal terhadap prospek jangka panjang.
Harga saham BBKP yang ditutup di level Rp68 per saham pada hari transaksi menunjukkan stabilitas pasar terhadap kinerja bank. Kenaikan 23,64% secara YtD maupun YoY memperkuat persepsi positif investor terhadap fundamental KB Bank.
Strategi Bank dalam Mendorong Kinerja
Kinerja positif KB Bank tidak lepas dari strategi pertumbuhan yang terencana. Pertumbuhan kredit dan DPK yang sehat menunjukkan kemampuan bank menyeimbangkan ekspansi aset dengan likuiditas. Kenaikan CASA yang signifikan memberikan ruang untuk menyalurkan kredit lebih luas dengan biaya dana yang efisien.
Selain itu, manajemen menjaga fokus pada kualitas aset. Pertumbuhan kredit lancar sebesar 13,07% menegaskan bahwa bank tidak hanya mengejar volume, tetapi juga memperhatikan risiko kredit. Pendekatan ini mendukung stabilitas laba dan keberlanjutan bisnis.
Prospek dan Kepercayaan Investor
Langkah Jung Ho Han membeli saham juga dapat mempengaruhi persepsi pasar. Investor cenderung menilai bahwa jika direksi sendiri percaya pada prospek bank hingga menginvestasikan dana pribadi, maka kinerja bank diyakini akan terus membaik.
Kenaikan saham BBKP sebesar 23,64% menunjukkan respon pasar yang positif terhadap fundamental bank. Dengan pencapaian ini, KB Bank memiliki posisi lebih kuat dalam menarik minat investor institusi maupun ritel untuk menambah kepemilikan saham.
Dampak terhadap Ekonomi dan UMKM
Portofolio kredit KB Bank yang seimbang antara ritel, korporasi, dan UKM mencerminkan komitmen untuk mendukung sektor produktif. Kredit ritel yang meningkat memberikan ruang bagi masyarakat untuk memperoleh pembiayaan konsumtif, sedangkan kredit korporasi dan UKM mendukung pertumbuhan bisnis dan lapangan kerja.
Dengan pertumbuhan kredit yang sehat, KB Bank dapat terus memperluas dukungan finansial kepada UMKM, sekaligus meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan. Pendekatan ini juga membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan aktivitas produktif.
Pembelian saham senilai Rp800,79 miliar oleh Direktur Jung Ho Han menjadi langkah strategis sekaligus indikator positif bagi pasar. Aksi ini menunjukkan kepercayaan internal terhadap kinerja BBKP, yang tercermin dari laba bersih Rp265 miliar, pertumbuhan kredit dan DPK yang kuat, serta peningkatan CASA.
Transaksi saham ini bukan sekadar angka besar, tetapi sinyal optimisme internal terhadap arah pertumbuhan KB Bank. Strategi pertumbuhan kredit yang seimbang, manajemen dana yang efisien, dan kualitas aset yang terjaga menjadi landasan untuk memperkuat posisi BBKP di sektor perbankan Indonesia.
Dengan langkah ini, KB Bank menunjukkan bahwa manajemen tidak hanya fokus pada pertumbuhan finansial, tetapi juga menjaga kepercayaan investor dan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi melalui dukungan UMKM dan sektor produktif.