SAHAM

Pergerakan IHSG Terkini dan Rekomendasi Saham Pilihan Investor

Pergerakan IHSG Terkini dan Rekomendasi Saham Pilihan Investor
Pergerakan IHSG Terkini dan Rekomendasi Saham Pilihan Investor

JAKARTA  - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pada Jumat, 7 November 2025, dengan kenaikan 0,69 persen ke level 8.394, mencerminkan optimisme investor. 

Kenaikan ini membuka peluang penguatan lanjutan menjelang pembukaan pekan baru pada Senin, 10 November 2025 menembus resistance terdekat, membuka peluang kelanjutan tren positif, seiring meningkatnya volume pembelian di pasar.

IHSG Masih Memiliki Momentum Penguatan

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menjelaskan secara teknikal IHSG saat ini diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [iii], menandakan potensi penguatan lanjutan selama momentum beli tetap terjaga. 

Herditya menyatakan, “Best case (hitam), IHSG masih berada di awal wave (iii) dari wave [iii] sehingga IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya, adapun area penguatan selanjutnya yang berada di 8.390-8.463.”

Level support penting IHSG berada di 8.332 dan 8.276, sedangkan resistance berikutnya diperkirakan di 8.432 dan 8.454. Artinya, pergerakan IHSG saat ini masih memiliki ruang untuk melanjutkan tren kenaikan terbatas, meski investor disarankan tetap waspada terhadap potensi koreksi jangka pendek.

Faktor Pendukung Penguatan IHSG

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Hari Rachmansyah, menyatakan bahwa penguatan IHSG pada akhir pekan lalu didorong oleh aksi beli bersih investor asing senilai Rp 3,3 triliun. 

Selain itu, sentimen positif dari data ekonomi domestik, termasuk pertumbuhan ekonomi stabil 5,04 persen dan inflasi terkendali di 2,86 persen, turut memperkuat kepercayaan investor.

Hari menambahkan, “Pasar Indonesia menunjukkan resiliensi yang kuat. Investor asing melihat valuasi yang atraktif didukung pertumbuhan PDB 5,04 persen dan inflasi terkendali di 2,86 persen.”

Dana asing tercatat banyak mengalir ke sektor perbankan dan telekomunikasi. Berdasarkan data Indo Premier Sekuritas, saham BBCA menjadi sasaran akumulasi asing terbesar dengan nilai Rp 1,2 triliun, disusul TLKM senilai Rp 814 miliar sepanjang pekan lalu. 

Selain itu, sentimen rebalancing indeks MSCI juga menjadi pendorong masuknya dana asing ke pasar Indonesia, didukung fundamental ekonomi domestik yang tetap solid.

Proyeksi IHSG Pekan 10–14 November 2025

Memasuki pekan perdagangan 10–14 November 2025, Hari memperkirakan IHSG akan bergerak konsolidatif atau sideways dengan kisaran support 8.260 dan resistance 8.620.

Pasar global masih cenderung berhati-hati menyusul ketidakpastian arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed) serta keterlambatan rilis data ekonomi Amerika Serikat akibat penutupan sebagian pemerintahan. 

Sementara itu, faktor domestik seperti pengawasan rokok ilegal dan penyesuaian cukai hasil tembakau diperkirakan memengaruhi kinerja saham sektor konsumer.

Selain faktor makro, terdapat dua katalis potensial yang menjadi perhatian investor: rencana IPO Superbank dan isu merger antara Grab dan GOTO, yang dikabarkan melibatkan Danantara sebagai mitra strategis. 

“Kedua isu ini berpotensi menjadi penggerak positif pasar, terutama untuk sektor teknologi dan finansial digital,” jelas Hari.

Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak di rentang 8.260 hingga 8.620 dengan kecenderungan sideways menguat terbatas. Hal ini menunjukkan kondisi pasar yang stabil, namun tetap berhati-hati terhadap sentimen global dan domestik.

Rekomendasi Saham Hari Ini

MNC Sekuritas

Beberapa saham direkomendasikan untuk strategi buy on weakness, seiring peluang kelanjutan penguatan:

ADRO: Ditutup di 1.945, berada di awal wave (v) dari wave [c], menandakan potensi penguatan jangka pendek.

CUAN: Ditutup di 2.290, berada di awal wave (c) dari wave [b], memberikan peluang rebound setelah koreksi.

CMRY: Ditutup di 6.075, berada di bagian wave (v) dari wave [iii] dalam wave 3, momentum kenaikan masih berpotensi berlanjut.

UNVR: Ditutup di 2.530, berada pada wave [iv] dari wave C, menunjukkan fase konsolidasi menjelang penguatan lanjutan jika mampu menembus resistance.

Indo Premier

Indo Premier menyoroti saham unggulan dan instrumen pendapatan tetap:

BBCA: Level beli Rp 8.675, target Rp 9.175, akumulasi asing Rp 1,2 triliun, tren penguatan berlanjut.

TLKM: Level beli Rp 3.470, target Rp 3.860, akumulasi asing Rp 814 miliar, bergerak di jalur uptrend.

EMTK: Melanjutkan tren kenaikan dengan volume besar, didorong masuknya ke indeks LQ45 dan rumor IPO anak usaha Superbank.

Selain saham, obligasi pemerintah juga tetap menarik:

PBS38: Yield to maturity (YTM) 6,66%, cocok bagi investor jangka panjang.

PBS3: YTM 4,58%, ideal untuk investor yang mengutamakan fleksibilitas jangka pendek.

Penguatan IHSG hingga penutupan Jumat, 7 November 2025 menegaskan optimisme investor menjelang pekan baru 10 November 2025. Faktor teknikal, aksi beli asing, dan fundamental ekonomi domestik mendukung potensi kelanjutan penguatan.

Investor disarankan memperhatikan level support dan resistance IHSG, memanfaatkan strategi buy on weakness, dan memantau isu IPO maupun merger yang dapat memengaruhi sektor teknologi dan finansial digital.

Dengan kombinasi katalis global dan domestik yang ada, IHSG berpeluang mempertahankan momentum penguatan, namun kehati-hatian tetap diperlukan mengingat volatilitas pasar yang bisa muncul secara tiba-tiba.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index