Kemenag Umumkan Nomine Kompetisi Film Islami Nasional 2025

Kamis, 06 November 2025 | 16:11:20 WIB
Kemenag Umumkan Nomine Kompetisi Film Islami Nasional 2025

JAKARTA - Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi mengumumkan nomine Kompetisi Film Islami Tingkat Nasional Tahun 2025. 

Ajang tahunan ini menjadi platform penting bagi sineas muda untuk menampilkan karya kreatif sekaligus bagian dari strategi jangka panjang Kementerian Agama dalam memperkuat ekosistem dakwah kreatif di Indonesia.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menegaskan bahwa film memiliki peran strategis dalam membentuk cara pandang dan perilaku masyarakat. Ia menyebut perfilman sebagai sarana dakwah moderat yang mampu menampilkan wajah Islam yang damai dan berperadaban.

 “Pesan keislaman melalui film bisa hadir dengan bahasa yang lembut dan inklusif, menjangkau jutaan penonton lintas batas,” ujarnya.

Dengan kata lain, kompetisi ini tidak hanya sekadar ajang lomba, melainkan medium untuk menyebarkan pesan keagamaan yang relevan dengan kehidupan modern. Film menjadi jembatan antara nilai-nilai spiritual dan tantangan kehidupan sehari-hari, sekaligus sarana edukasi untuk masyarakat luas.

Tema Tahun Ini: Harmoni, Cinta, dan Harapan

Kompetisi tahun ini mengusung tema “The Wonder of Harmony: Merajut Cahaya Islami Keberagamaan, Cinta, dan Harapan”. Tema ini mencerminkan komitmen Kementerian Agama terhadap nilai persatuan dan toleransi di tengah keragaman Indonesia. 

Plt. Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya menyebarkan pesan rahmatan lil ‘alamin melalui pendekatan estetika dan naratif.

“Kegiatan ini menjadi platform untuk mengekspresikan pesan moral dan spiritual melalui medium yang dapat dinikmati luas. Film bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana membangun kesadaran sosial dan religius,” tutur Ahmad Zayadi.

Tema harmoni dan cinta diharapkan tercermin dalam berbagai genre film yang dilombakan, baik dokumenter, fiksi, maupun animasi. Dengan pendekatan ini, pesan dakwah dapat diterima masyarakat secara luas, termasuk generasi muda yang cenderung lebih familiar dengan media visual.

Partisipasi Luas dari Seluruh Provinsi

Tahun ini, terdapat 83 karya dari 34 provinsi yang mengikuti kompetisi. Wida Sukmawati, Kasubdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam, menjelaskan bahwa proses penjurian dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek teknis, ide kreatif, dan nilai kemanusiaan.

“Kompetisi ini bukan akhir, melainkan awal dari gerakan panjang untuk menghadirkan wajah Islam yang penuh cahaya, harmoni, dan cinta,” ujarnya. 

Ia menambahkan, partisipasi luas dari berbagai provinsi menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap pengembangan dakwah melalui media kreatif.

Karya-karya yang masuk mencerminkan keragaman perspektif lokal dan pengalaman sosial, namun tetap selaras dengan semangat toleransi dan persatuan. Hal ini membuktikan bahwa media kreatif dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai Islam yang damai dan inklusif di seluruh lapisan masyarakat.

Daftar Nomine Kompetisi Film Islami Nasional 2025

Berikut adalah daftar nomine yang diumumkan:

Kategori Film Dokumenter:

Belangikhan – Provinsi Lampung

Kita Sadela – Provinsi Lampung

Braen – Provinsi Jawa Tengah

Pekandeana Ana-Ana Maelu – Provinsi Sulawesi Tenggara

Kategori Film Fiksi:

Cahaya Ilmu – Provinsi Sumatera Utara

Cahaya Untuk Nur – Provinsi Sulawesi Tenggara

Kategori Film Animasi:

Cahaya Ilahi – Provinsi Jawa Timur

Setiap karya dinilai berdasarkan kualitas naratif, keaslian ide, dan kemampuan menyampaikan pesan moral. Penjurian mempertimbangkan sejauh mana film dapat menginspirasi penonton sekaligus menyebarkan nilai keislaman yang damai, moderat, dan inklusif.

Momentum Hari Toleransi Internasional

Pengumuman pemenang Kompetisi Film Islami Nasional 2025 dijadwalkan pada 10 November 2025, bertepatan dengan Hari Toleransi Internasional. Kementerian Agama berharap momentum ini menjadi tonggak lahirnya generasi sineas muda yang mampu memanfaatkan layar lebar sebagai mimbar dakwah yang damai dan inklusif.

Acara pengumuman bukan sekadar apresiasi karya kreatif, tetapi juga ajang meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya nilai toleransi, harmoni, dan cinta kasih. Film pemenang akan disebarluaskan melalui berbagai media, termasuk platform digital, agar menjangkau penonton lebih luas dan beragam.

Film: Wajah Islam yang Damai dan Moderat

Abu Rokhmad menekankan bahwa film dapat menjadi representasi wajah Islam yang ramah, damai, dan moderat. Media ini efektif untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan tanpa menggurui, melainkan melalui cerita yang menyentuh hati penonton.

“Kita ingin menampilkan Islam yang bukan hanya ritual, tetapi juga nilai kemanusiaan, persaudaraan, dan cinta kasih. Film menjadi media yang ideal untuk itu,” ujarnya.

Dengan demikian, Kompetisi Film Islami Nasional 2025 bukan hanya lomba, tetapi strategi jangka panjang pemerintah untuk memperkuat citra Islam yang harmonis sekaligus menumbuhkan generasi kreatif yang mampu menghasilkan narasi positif.

Upaya Jangka Panjang Kementerian Agama

Kementerian Agama melihat kompetisi ini sebagai bagian dari pembangunan ekosistem dakwah kreatif. Dukungan terhadap sineas muda menjadi prioritas agar mereka mampu menghasilkan karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik, menginspirasi, dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat.

Kolaborasi antara pemerintah, komunitas kreatif, dan lembaga pendidikan diharapkan dapat mencetak generasi muda yang kreatif, toleran, dan berakhlak mulia. Layar lebar pun bukan hanya media hiburan, tetapi juga sarana memperkuat nilai persatuan dan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.

Kompetisi Film Islami Nasional 2025 menjadi bukti nyata bahwa media kreatif dapat bersinergi dengan upaya dakwah dan pendidikan agama. Film menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan moral dan spiritual secara damai, moderat, dan inklusif.

Kementerian Agama berharap para nomine dan pemenang kompetisi ini akan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang harmonis, penuh cinta, dan harapan. Momentum Hari Toleransi Internasional menjadi waktu tepat untuk merayakan karya kreatif yang menghubungkan seni, agama, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Kompetisi ini sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan dakwah kreatif yang berbasis film, dengan generasi muda sebagai ujung tombak transformasi sosial dan keagamaan.

Terkini

Cara Download Rekening Koran BCA lewat myBCA dan KlikBCA

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:08 WIB

20 Ide Wirausaha Makanan yang Menjanjikan 2025

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:07 WIB

Cara Daftar Maxim Bike Online, Simak Juga Persyaratannya

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:06 WIB

17 Situs dan Aplikasi Gratis Nonton Film dan Legal 2025

Kamis, 06 November 2025 | 16:55:54 WIB