JAKARTA - Delegasi Kedutaan Besar Prancis bersama Tim Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan kunjungan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Pejaten.
Kunjungan ini menjadi momen penting untuk melihat langsung bagaimana Polri mengelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak Indonesia.
Delegasi Prancis menyampaikan apresiasi mereka terhadap langkah Polri yang tidak hanya menjamin keamanan pangan, tetapi juga memastikan gizi anak-anak tetap terjaga. Kehadiran Polri dalam MBG menjadi bukti nyata dukungan aparat terhadap Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kasatgas MBG Polri, Irjen Pol. Nurworo Danang, menegaskan bahwa seluruh dapur MBG Polri dikelola dengan standar tinggi dan prosedur ketat. Dokkes Polri melakukan pengawasan sebelum makanan disalurkan kepada penerima manfaat untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan.
“Polri memanfaatkan keberadaan 508 Polres di seluruh Indonesia untuk percepatan pembangunan SPPG. Kami mendorong setiap Polres bersama masyarakat minimal membangun satu SPPG agar pelayanan MBG dapat menjangkau seluruh penerima manfaat secara cepat dan merata,” ujar Irjen Nurworo.
Pengakuan Internasional atas Program MBG Polri
Dalam kunjungan tersebut, Director General for Global Affairs Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis, Mrs. Salina Grenet-Catalano, menyampaikan apresiasi atas pendekatan Indonesia, khususnya peran Polri dalam MBG. Ia menekankan pentingnya makanan bergizi bagi perkembangan otak dan kapasitas intelektual anak-anak.
“Memberikan makanan yang baik dan bergizi setiap hari bagi anak-anak sangat penting bagi perkembangan otak dan kapasitas intelektual mereka. Program ini merupakan investasi besar bagi pembangunan ekonomi dan masa depan bangsa,” jelas Mrs. Salina.
Delegasi Prancis juga menyoroti pemanfaatan produk lokal dan rantai pasok pendek dalam dapur MBG Polri. Hal ini tidak hanya menjamin kesegaran pangan, tetapi juga mendorong pengembangan ekonomi lokal.
“Program makanan sekolah harus berbasis produk lokal dengan rantai pasok yang pendek. Hal ini menjamin kualitas dan kesegaran pangan, sekaligus mendorong pengembangan ekonomi lokal,” tambahnya.
Kunjungan Lapangan dan Sistem Pengawasan MBG
Selama kunjungan, delegasi meninjau proses pengolahan makanan di dapur SPPG Polri Pejaten. Mereka menyaksikan langsung pemeriksaan keamanan pangan yang dilakukan Dokkes Polri sebelum makanan dikirim ke anak-anak.
Sistem ini memastikan seluruh menu yang disajikan telah melalui pengawasan gizi dan kesehatan yang ketat. Langkah ini menjadi bukti bahwa Polri menjalankan MBG tidak hanya cepat dan masif, tetapi juga aman, higienis, dan berstandar tinggi.
Mabes Polri telah membentuk Gugus Tugas MBG yang berjenjang dari tingkat pusat, Polda, hingga Polres. Gugus tugas ini memastikan seluruh dapur SPPG dibangun dan dikelola sesuai standar pemerintah.
Mereka menyusun buku panduan pengelolaan MBG Polri, menetapkan SOP tata kelola dapur yang ketat, melakukan pemeriksaan keamanan pangan, serta membentuk tim quality control dari pusat hingga Polres. Dengan struktur ini, pengawasan kualitas MBG dapat berjalan secara konsisten dan merata di seluruh Indonesia.
Integrasi Budaya Lokal dalam Program MBG
Polri juga menekankan pentingnya edukasi gizi sekaligus pengenalan budaya lokal dalam MBG. Melalui buku menu Nusantara, anak-anak diperkenalkan pada bahan pangan pokok dan menu lokal dari berbagai wilayah Indonesia.
Pendekatan ini tidak hanya memberikan gizi seimbang, tetapi juga mengedukasi generasi muda mengenai kekayaan kuliner nusantara. Irjen Nurworo menegaskan bahwa kombinasi edukasi gizi dan budaya menjadi strategi inovatif untuk mendukung tumbuh kembang anak sekaligus melestarikan nilai-nilai lokal.
Delegasi Prancis menilai skala dan tata kelola MBG Indonesia, termasuk peran Polri, sebagai salah satu yang paling ambisius di dunia.
Mereka menyatakan kesiapan untuk terus mendukung program ini melalui kerja sama dengan World Food Programme (WFP) dan penugasan ahli di Bappenas. Dukungan ini bertujuan memperkuat koordinasi dan keberlanjutan MBG di Indonesia.
Dampak MBG bagi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Lokal
Melalui MBG, Polri menunjukkan bahwa pengabdian Bhayangkara tidak hanya terbatas pada keamanan dan ketertiban, tetapi juga pada kualitas generasi masa depan.
Program ini memastikan anak-anak mendapatkan gizi optimal setiap hari, mendukung proses belajar, dan mencegah masalah kekurangan gizi yang bisa muncul selama masa pertumbuhan.
Selain itu, pemanfaatan produk lokal dan rantai pasok pendek menciptakan efek ekonomi yang positif. Petani dan produsen lokal mendapat peluang untuk memasok bahan pangan bagi dapur MBG, sehingga turut mendorong pengembangan ekonomi regional.
Delegasi Prancis menilai strategi ini sebagai praktik terbaik yang dapat ditiru oleh negara lain, karena mampu menciptakan ekosistem MBG yang berkelanjutan: anak-anak sehat, ekonomi lokal tumbuh, dan standar pangan tetap tinggi.
Keberlanjutan Program MBG dan Dukungan Global
Kunjungan delegasi Prancis menegaskan bahwa MBG Indonesia merupakan program strategis yang patut mendapat dukungan internasional. Selain WFP, dukungan global mencakup koordinasi kebijakan, pelatihan staf, serta pemantauan kualitas program. Hal ini membantu memastikan bahwa MBG dapat berjalan secara berkelanjutan dan efektif dalam jangka panjang.
Irjen Nurworo menegaskan bahwa seluruh dapur SPPG Polri menerapkan SOP ketat, termasuk penilaian mutu bahan, pemeriksaan kesehatan pangan, dan pengawasan kualitas menu. Semua langkah ini menjamin bahwa MBG aman, higienis, dan bermanfaat bagi seluruh penerima manfaat, tanpa kompromi terhadap standar pemerintah.
Kunjungan Delegasi Kedutaan Besar Prancis dan Tim Tenaga Ahli BGN ke SPPG Polri Pejaten menjadi pengakuan internasional atas kualitas dan tata kelola MBG Indonesia.
Polri menunjukkan kemampuan mengelola program gizi anak-anak dengan cepat, aman, dan berbasis produk lokal. Integrasi edukasi gizi dan budaya lokal memastikan generasi muda Indonesia tumbuh sehat sekaligus memahami kearifan lokal.
Dukungan internasional dan strategi berkelanjutan menjadikan MBG Polri sebagai contoh program pangan sekolah yang efektif, inovatif, dan berdampak luas bagi pendidikan, kesehatan, serta ekonomi lokal.
Program ini menunjukkan bahwa pengabdian Polri tidak hanya pada keamanan, tetapi juga pada pembangunan kualitas generasi masa depan bangsa, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.