JAKARTA - Bank BJB mengambil peran sentral dalam mempercepat akses perumahan terjangkau di Indonesia.
Dengan mengedepankan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku industri keuangan, bank ini berupaya memastikan setiap masyarakat memiliki kesempatan mendapatkan hunian layak melalui Kredit Program Perumahan (KPP).
Inisiatif ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan rumah, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi daerah dan nasional.
Bank BJB dan Peran Strategis di Program Perumahan
Bank BJB menegaskan komitmen sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung program nasional Pembangunan Tiga Juta Rumah.
Partisipasi aktif bank terlihat melalui kegiatan Sosialisasi Kredit Program Perumahan (KPP) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Pemerintah Kabupaten Sumedang, di Lapangan Kompleks Pemerintahan Daerah Kabupaten Sumedang.
Acara ini dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir. Turut hadir Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin, Direktur Konsumer dan Ritel Nunung Suhartini, perwakilan asosiasi pengembang, perbankan, BUMD, UMKM, serta pelaku jasa konstruksi.
Bank BJB menilai sektor perumahan memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Pembangunan rumah tidak hanya menjawab kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri bahan bangunan, jasa konstruksi, serta membuka lapangan kerja baru di daerah.
Sumedang sebagai Prioritas Pembangunan Perumahan
Pemilihan Sumedang sebagai lokasi sosialisasi disebabkan tingginya potensi ekonomi daerah tersebut. Wilayah dengan topografi pegunungan dan sektor pertanian dominan kini berkembang pesat sebagai pusat industri, perdagangan, dan pendidikan.
Perkembangan ini memicu peningkatan permintaan hunian layak, menjadikan Sumedang prioritas dalam memperluas akses pembiayaan perumahan melalui KPP.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan dukungan terhadap pembangunan Kampung Turis dan pengembangan UMKM berbasis perumahan rakyat.
“Sebagai bagian strategi pengembangan budaya dan ekonomi, Pemprov Jawa Barat akan membangun Kampung Turis berbasis perumahan rakyat. Untuk Sumedang, kami minta menyiapkan satu kampung untuk direnovasi menjadi destinasi wisata budaya,” ujar Dedi.
Pemprov Jabar juga menyiapkan prototipe pengembangan UMKM terintegrasi dengan sektor perumahan dan pariwisata. Permintaan rumah terjangkau di Sumedang meningkat seiring bertambahnya tenaga kerja dari berbagai daerah, mendorong perlunya percepatan penyaluran pembiayaan perumahan.
Edukasi dan Sinergi Lintas Sektor
Melalui sosialisasi, Bank BJB memastikan seluruh pemangku kepentingan memahami mekanisme pembiayaan dan manfaat KPP. Edukasi publik menjadi strategi penting untuk mempercepat penyaluran kredit sekaligus memperkuat kolaborasi antarinstansi.
Bank BJB menekankan bahwa keberhasilan program perumahan bergantung pada sinergi pemerintah daerah, lembaga keuangan, pengembang, dan masyarakat. Bank berperan tidak hanya sebagai penyalur pembiayaan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam perencanaan dan implementasi program perumahan berkelanjutan.
Forum sosialisasi membuka ruang dialog antara pelaku industri properti dan lembaga keuangan, membangun kerja sama jangka panjang dalam memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan di daerah.
Sinergi ini menjadi fondasi terciptanya sistem pembiayaan perumahan yang inklusif, menghubungkan kebijakan nasional dengan kebutuhan lokal secara efektif.
Manfaat Sosialisasi bagi Pemangku Kepentingan
Peserta sosialisasi dari pemerintahan, pengembang, dan masyarakat menerima pemaparan komprehensif terkait kebijakan pembiayaan perumahan nasional, prosedur pengajuan kredit, dan strategi percepatan pembangunan rumah rakyat di Sumedang.
Kegiatan ini diharapkan menghasilkan kesepahaman teknis antarinstansi, sehingga proses administrasi lebih efisien dan hambatan penyaluran pembiayaan rumah diminimalkan.
Bank BJB memandang KPP sebagai peluang strategis untuk memperkuat portofolio pembiayaan produktif yang berdampak langsung terhadap perekonomian daerah. Dengan jaringan kantor luas di seluruh Jawa Barat, Bank BJB mampu menjangkau masyarakat hingga pelosok, memastikan layanan keuangan merata.
Inovasi Produk dan Digitalisasi Layanan
Bank BJB terus menghadirkan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses kredit perumahan. Proses pengajuan cepat dan transparan meningkatkan kepercayaan nasabah.
Komitmen ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan, di mana akses hunian layak diharapkan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif.
Kolaborasi antara Bank BJB, pemerintah daerah, dan asosiasi pengembang mempercepat pencapaian target pembangunan Tiga Juta Rumah. Sinergi lintas sektor ini menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan menuntut kerja sama erat antarinstansi.
Dukungan terhadap Ekonomi Daerah dan Nasional
Sebagai lembaga keuangan daerah yang tumbuh bersama masyarakat Jawa Barat, Bank BJB berkomitmen menghadirkan solusi keuangan yang relevan, mudah diakses, dan berorientasi pada kesejahteraan sosial.
Program perumahan inklusif menjadi bagian dari misi Bank BJB untuk memperkuat struktur ekonomi daerah dan pemerataan kesejahteraan.
Dukungan terhadap pembangunan perumahan mencerminkan peran aktif Bank BJB dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui sektor riil. Bank akan terus berinovasi menghadirkan produk pembiayaan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Bank BJB berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), serta peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Informasi lebih lanjut mengenai produk pembiayaan KUR dan perumahan dapat diakses melalui kantor cabang Bank BJB, layanan call center bjb Call 14049, atau situs resmi infobjb.id/KUR.
Dengan peran strategis, edukasi publik, dan kolaborasi lintas sektor, Bank BJB menegaskan komitmennya mendukung pembangunan perumahan terjangkau di Jawa Barat. Langkah ini tidak hanya menyediakan hunian layak, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
