JAKARTA - PT Railink (KAI Bandara) telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi lonjakan penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026.
Target yang dipasang cukup ambisius, yaitu melayani sekitar 166.000 penumpang Kereta Api (KA) Bandara rute Stasiun Yogyakarta menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Diperkirakan, volume penumpang harian akan berkisar antara 9.000 hingga 11.000 orang.
Puncak arus keberangkatan diprediksi terjadi pada 21 Desember 2025, sehingga PT Railink menyiapkan layanan agar tetap optimal dan nyaman bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan.
Dalam menghadapi masa liburan, perusahaan menekankan pentingnya kesiapan operasional. "Syukur-syukur bisa melebihi target," ujar Direktur Utama PT Railink, Porwanto Handry Nugroho.
Pernyataan ini menegaskan optimisme pihak Railink dalam melayani masyarakat, sekaligus menandai kesiapan seluruh tim dalam menjaga kualitas layanan, termasuk keselamatan dan ketepatan waktu perjalanan.
Rencana Operasional dan Perjalanan KA Bandara
Selama periode Nataru, KA Bandara diperkirakan beroperasi sebanyak 50 perjalanan setiap hari, atau setara dengan 25 perjalanan pulang-pergi antara Stasiun Yogyakarta dan Bandara YIA.
Meskipun belum ada rencana penambahan perjalanan, PT Railink membuka peluang untuk menambah layanan jika terdapat peningkatan penerbangan, terutama pada malam hari. Hal ini menjadi langkah antisipatif agar penumpang yang tiba pada jam-jam malam tetap mendapatkan angkutan lanjutan dari bandara.
Porwanto menjelaskan, perjalanan KA Bandara dimulai pukul 04.00 WIB dari Stasiun Yogyakarta, sementara perjalanan terakhir pukul 21.30 WIB dari Bandara YIA.
“Kasihan sudah malam-malam penumpang sudah mendarat di [Bandara] YIA tapi tidak ada angkutan lanjutnya,” ujarnya.
Pernyataan ini menunjukkan perhatian perusahaan terhadap kenyamanan penumpang, sekaligus kesiapan menghadapi situasi ketika penerbangan malam bertambah.
Prediksi Puncak Perjalanan dan Volume Penumpang
Periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 diprediksi menjadi masa dengan jumlah penumpang tertinggi. Puncak perjalanan diperkirakan terjadi pada 21 Desember 2025.
Antisipasi ini penting mengingat tingginya mobilitas masyarakat selama libur Nataru, yang sebagian besar memanfaatkan transportasi kereta untuk efisiensi waktu dan kenyamanan.
Prediksi ini tidak hanya menjadi acuan jumlah penumpang, tetapi juga menjadi dasar perencanaan operasional, termasuk kesiapan sumber daya manusia, keamanan stasiun, dan fasilitas pendukung lain. Dengan estimasi harian antara 9.000 hingga 11.000 penumpang, Railink harus memastikan bahwa seluruh perjalanan berjalan lancar tanpa gangguan signifikan.
Fleksibilitas Layanan Sesuai Kebutuhan Penumpang
Meski jadwal perjalanan telah ditetapkan, PT Railink tetap mempertimbangkan fleksibilitas operasional untuk menyesuaikan dengan kebutuhan penumpang. Penambahan perjalanan KA Bandara akan dilakukan bila terdapat penerbangan tambahan di malam hari, terutama yang tiba setelah pukul 21.30 WIB. Langkah ini menunjukkan responsivitas perusahaan terhadap perubahan jadwal penerbangan, sehingga penumpang tidak merasa terbatas oleh waktu operasional kereta.
Porwanto menekankan bahwa langkah ini diambil demi kenyamanan penumpang. Dengan menyesuaikan perjalanan KA Bandara dengan jadwal penerbangan, penumpang yang tiba larut malam tetap dapat melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir dengan aman dan nyaman. Pendekatan ini menunjukkan komitmen PT Railink dalam memberikan layanan yang adaptif dan tepat sasaran.
Komitmen Melayani Penumpang Secara Optimal
Keseluruhan persiapan yang dilakukan PT Railink mencerminkan komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat. Target 166.000 penumpang bukan sekadar angka, tetapi juga cerminan kesiapan perusahaan menghadapi masa libur panjang.
Peningkatan volume penumpang selama Nataru menjadi kesempatan bagi Railink untuk menunjukkan kualitas layanan KA Bandara yang efisien, tepat waktu, dan nyaman.
Selain itu, koordinasi dengan pihak bandara dan pihak terkait lainnya menjadi faktor penting dalam menjaga kelancaran perjalanan.
Dengan estimasi perjalanan yang sudah diperhitungkan, fleksibilitas operasional, dan perhatian terhadap kebutuhan penumpang, PT Railink diharapkan mampu memberikan pengalaman perjalanan yang memuaskan, bahkan melebihi target awal yang ditetapkan.