JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur terus mengalami perubahan dari hari ke hari. Hari ini, beberapa komoditas menunjukkan tren penurunan, seperti bawang merah, cabai besar, dan cabai rawit.
Sementara itu, telur ayam kampung dan daging sapi justru mengalami kenaikan harga. Bahan pokok lainnya cenderung stabil tanpa perubahan berarti.
Memantau harga sembako menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat, karena berpengaruh langsung terhadap pengeluaran rumah tangga.
Dengan mengetahui perkembangan harga secara rutin, masyarakat dapat mengatur belanja harian dengan lebih efisien. Selain itu, informasi ini juga membantu menjaga kestabilan ekonomi rumah tangga, khususnya di tengah kondisi harga yang fluktuatif.
Daftar Harga Sembako Terbaru di Jawa Timur
Sembako, singkatan dari sembilan bahan pokok, merupakan kebutuhan dasar masyarakat sehari-hari untuk memenuhi gizi dan kebutuhan rumah tangga. Sembilan bahan pokok tersebut mencakup beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji, serta garam.
Selain sembako, cabai juga menjadi kebutuhan dapur yang sangat diperhatikan karena berpengaruh pada konsumsi sehari-hari. Berikut adalah daftar harga rata-rata sembako di Jawa Timur per Jumat, 19 Desember 2025, pukul 10.50 WIB, berdasarkan data Siskaperbapo:
Beras Premium: Rp 14.839/kg
Beras Medium: Rp 12.891/kg
Gula kristal putih: Rp 16.421/kg
Minyak goreng curah: Rp 18.772/kg
Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.292/liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 17.473/liter
Minyak goreng Minyakita: Rp 16.831/liter
Daging sapi paha belakang: Rp 119.895/kg
Daging ayam ras: Rp 37.409/kg
Daging ayam kampung: Rp 68.956/kg
Telur ayam ras: Rp 29.547/kg
Telur ayam kampung: Rp 46.723/kg
Susu kental manis Bendera: Rp 12.420/370 gr
Susu kental manis Indomilk: Rp 12.397/370 gr
Susu bubuk Bendera: Rp 41.754/400 gr
Susu bubuk Indomilk: Rp 41.023/400 gr
Garam bata: Rp 1.791/kg
Garam halus: Rp 9.426/kg
Cabai merah keriting: Rp 47.136/kg
Cabai merah besar: Rp 41.316/kg
Cabai rawit merah: Rp 51.972/kg
Bawang merah: Rp 43.530/kg
Bawang putih: Rp 30.799/kg
Gas elpiji: Rp 19.686/tabung
Berdasarkan perbandingan harga rata-rata hari ini, bawang merah turun Rp 457 atau 1,04 persen, cabai besar turun Rp 1.710 atau 3,97 persen, cabai rawit turun Rp 3.195 atau 7,01 persen. Sebaliknya, telur ayam kampung naik Rp 180 atau 0,39 persen, dan daging sapi naik Rp 146 atau 0,12 persen.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Sembako
Perubahan harga sembako dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling terkait. Salah satu faktor utama adalah hukum ekonomi klasik: jika permintaan meningkat tetapi pasokan tetap atau berkurang, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika penawaran lebih banyak daripada permintaan, harga bisa turun.
Cuaca ekstrem, bencana alam, atau perubahan musim juga berpengaruh pada produksi pertanian. Kekurangan pasokan akibat cuaca buruk biasanya menyebabkan kenaikan harga komoditas. Selain itu, kebijakan pemerintah seperti pembatasan impor, subsidi, pajak, atau regulasi baru dapat mengubah harga di pasar.
Kenaikan biaya produksi juga menjadi faktor penting. Harga bahan baku, pupuk, bahan bakar, dan upah pekerja yang meningkat akan berdampak langsung pada biaya produksi dan distribusi, sehingga harga jual di pasar ikut naik.
Fluktuasi nilai tukar mata uang menjadi faktor tambahan, khususnya bagi komoditas impor. Depresiasi mata uang lokal membuat harga barang impor lebih mahal, yang kemudian memengaruhi harga sembako secara keseluruhan.
Selain itu, inflasi tinggi secara umum mendorong kenaikan harga sembako karena meningkatnya biaya barang dan jasa. Kondisi ekonomi yang tidak stabil juga dapat memperburuk fluktuasi harga.
Rantai distribusi turut mempengaruhi kestabilan harga. Kemacetan, pemogokan, atau gangguan logistik lain bisa menyebabkan keterlambatan pengiriman, mengurangi pasokan, dan memicu kenaikan harga di pasar.
Strategi Masyarakat Menghadapi Fluktuasi Harga
Bagi masyarakat, memantau harga sembako secara rutin menjadi strategi penting untuk mengatur belanja. Dengan mengetahui tren harga, konsumen dapat menyesuaikan jadwal belanja, memilih komoditas alternatif, atau mengatur porsi konsumsi agar tetap efisien.
Selain itu, membeli kebutuhan pokok di pasar tradisional atau toko yang menawarkan harga stabil bisa membantu mengurangi beban pengeluaran. Mengikuti informasi harga resmi dari pemerintah, seperti Siskaperbapo, juga penting agar masyarakat mendapatkan data yang akurat dan terkini.
Konsumen juga disarankan untuk mengelola stok rumah tangga secara bijaksana. Misalnya, membeli bahan yang dapat disimpan lebih lama saat harga relatif rendah untuk mengurangi pengeluaran di masa mendatang.
Dampak Fluktuasi Harga terhadap Ekonomi Rumah Tangga
Perubahan harga sembako berdampak langsung pada kestabilan ekonomi rumah tangga. Kenaikan harga bahan pokok dapat menekan daya beli, terutama bagi keluarga dengan penghasilan tetap. Sebaliknya, penurunan harga dapat meringankan beban pengeluaran, meskipun efeknya bersifat sementara jika harga kembali naik.
Konsistensi pengawasan harga oleh pemerintah dan pihak terkait penting untuk menjaga inflasi tetap terkendali. Hal ini membantu masyarakat menghadapi ketidakpastian harga dan mengurangi risiko lonjakan pengeluaran yang tidak terduga.
Harga sembako di Jawa Timur hari ini menunjukkan pola yang fluktuatif: bawang merah, cabai besar, dan cabai rawit mengalami penurunan, sementara telur ayam kampung dan daging sapi naik.
Faktor yang memengaruhi perubahan harga meliputi produksi, cuaca, kebijakan pemerintah, biaya distribusi, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan.
Pemantauan harga secara rutin, pengelolaan stok rumah tangga yang bijaksana, dan pemanfaatan informasi resmi menjadi strategi penting bagi masyarakat agar tetap dapat memenuhi kebutuhan pokok tanpa membebani pengeluaran.
Fluktuasi harga sembako merupakan fenomena yang alami, namun dengan pengawasan dan kebijakan tepat, stabilitas harga dapat dijaga demi kesejahteraan masyarakat.