JAKARTA - Industri asuransi jiwa Indonesia terus menghadapi dinamika ekonomi yang menantang, namun beberapa perusahaan menunjukkan kinerja positif yang mampu membangun kepercayaan nasabah.
Salah satu contohnya adalah PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life. Sepanjang 2025, perusahaan ini mencatatkan pertumbuhan premi yang konsisten, menjadi bukti ketahanan finansial dan manajemen risiko yang efektif.
Direktur Keuangan IFG Life, Ryan Diastana Firman, memaparkan bahwa premi konsolidasian perusahaan pada Januari hingga Oktober 2025 mencapai Rp5,67 triliun.
Nilai ini meningkat 8,19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp5,24 triliun. Ryan optimistis capaian positif hingga Oktober akan berdampak pada pertumbuhan kinerja perusahaan sepanjang tahun.
“Kinerja keuangan IFG Life menunjukkan perusahaan semakin kuat secara fundamental. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan premi serta penguatan tingkat solvabilitas perusahaan,” ujar Ryan.
Meskipun premi telah meningkat hingga Oktober, Ryan menegaskan bahwa perusahaan tetap akan mendorong kinerja pada dua bulan terakhir tahun ini untuk memastikan pertumbuhan optimal.
Komitmen pada Pemegang Polis
Sejak berdiri pada Oktober 2020, IFG Life telah membayarkan klaim lebih dari Rp22,6 triliun kepada lebih dari 450.000 peserta. Pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam menunaikan kewajiban kepada pemegang polis secara tepat waktu dan transparan.
Selain klaim bagi peserta baru, IFG Life juga aktif membayarkan klaim untuk pemegang polis yang mengikuti restrukturisasi dan transfer polis dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Hal ini menunjukkan tanggung jawab perusahaan dalam menjaga hak nasabah, sekaligus memperkuat citra sebagai entitas asuransi yang dapat dipercaya.
Pertumbuhan Ekuitas dan Kekuatan Modal
Dari sisi struktur permodalan, ekuitas IFG Life per Oktober 2025 mencapai Rp5,04 triliun, meningkat 31,43% dari Rp3,84 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ryan menekankan bahwa pertumbuhan ekuitas ini mencerminkan efektivitas strategi pengelolaan keuangan perusahaan serta komitmen untuk menjaga kepercayaan nasabah melalui tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang disiplin.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan bahwa perusahaan asuransi jiwa harus memiliki modal minimum Rp500 miliar pada 2026, dan meningkat menjadi Rp1 triliun pada 2028. Dengan ekuitas yang kuat, IFG Life berada jauh di atas ambang batas tersebut, menunjukkan stabilitas finansial yang kokoh.
Risk Based Capital (RBC) Sebagai Indikator Ketahanan
Tingkat risk based capital (RBC) IFG Life tercatat 217,9%, jauh di atas ketentuan minimum OJK sebesar 120%. RBC menjadi indikator utama kemampuan perusahaan dalam menghadapi risiko industri serta memastikan bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajibannya kepada nasabah.
“Capaian ini membuktikan ketahanan finansial IFG Life dalam menghadapi dinamika industri, juga menunjukkan kemampuan kami untuk menunaikan kewajiban kepada nasabah dengan bertanggung jawab,” tambah Ryan.
Optimisme Kinerja di Tahun Penuh
Dengan pertumbuhan premi yang stabil, penguatan ekuitas, dan RBC tinggi, IFG Life menunjukkan bahwa manajemen perusahaan memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan industri asuransi. Ryan optimistis bahwa pertumbuhan ini akan terus berlanjut hingga akhir 2025, baik dari sisi top line maupun bottom line.
Selain fokus pada pertumbuhan bisnis, IFG Life juga terus meningkatkan kualitas layanan dan penggunaan teknologi untuk mempermudah proses klaim dan pembayaran polis. Hal ini memperkuat kepercayaan nasabah serta menegaskan posisi perusahaan sebagai pemain asuransi yang adaptif dan inovatif.
Kepercayaan Nasabah sebagai Fondasi
Sejak awal berdiri, IFG Life menekankan pentingnya menjaga kepercayaan nasabah melalui transparansi dan pembayaran klaim tepat waktu. Klaim senilai Rp22,6 triliun yang telah dibayarkan menjadi bukti bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada pemenuhan hak pemegang polis.
Langkah-langkah restrukturisasi dan integrasi polis dari Jiwasraya juga menunjukkan kemampuan IFG Life dalam menangani risiko dan komitmen menjaga kesinambungan layanan bagi seluruh peserta. Hal ini sekaligus mencerminkan reputasi perusahaan sebagai entitas yang dapat diandalkan dalam industri asuransi jiwa.
Strategi dan Manajemen Risiko
Pertumbuhan IFG Life tidak terlepas dari strategi pengelolaan keuangan yang matang. Perusahaan menjalankan manajemen risiko secara disiplin, memastikan bahwa setiap keputusan bisnis mendukung ketahanan finansial jangka panjang.
Kombinasi antara penguatan ekuitas, pengelolaan premi yang cermat, dan RBC yang tinggi menjadi pilar utama keberhasilan IFG Life.
IFG Life menegaskan bahwa pertumbuhan premi 8% hingga Oktober 2025, peningkatan ekuitas, dan tingkat RBC 217,9% menunjukkan perusahaan berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai kinerja optimal sepanjang tahun.
Dengan fondasi finansial yang kuat, transparansi, serta komitmen pada pemegang polis, IFG Life menjadi contoh perusahaan asuransi yang mampu menghadapi dinamika industri sekaligus membangun kepercayaan nasabah.
Ke depan, perusahaan diharapkan terus memperkuat posisinya dengan inovasi layanan, manajemen risiko yang disiplin, dan strategi bisnis yang terukur. Pertumbuhan positif ini menjadi bukti bahwa IFG Life bukan hanya bertahan, tetapi juga siap berkembang di tengah tantangan industri asuransi yang kompetitif.