JAKARTA - PT Pertamina EP ikut serta dalam Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2025, yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
ADIPEC merupakan pameran dan konferensi minyak serta gas terbesar di dunia, diikuti oleh ratusan perusahaan energi global.
Partisipasi Pertamina EP termasuk dalam delegasi resmi Indonesia yang dikoordinasikan SKK Migas dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tahun ini, Indonesia mengusung tema “Potentials to Discover, Partners to Deliver”, yang menekankan pembangunan energi nasional melalui investasi strategis, inovasi teknologi, dan kolaborasi internasional.
Tema ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan ketahanan energi yang berdaulat, kompetitif, dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam rantai pasokan energi global.
“Indonesia menampilkan diri sebagai mitra strategis energi global yang berdaulat dan kompetitif, dengan fokus pada penguatan ketahanan energi, percepatan alih teknologi, serta pengembangan industri pendukung di sektor hulu migas,” ujar pihak SKK Migas.
Partisipasi di ajang internasional ini juga menjadi sarana untuk memperkuat citra Indonesia sebagai pemain penting di pasar energi dunia.
Pertamina EP Perkenalkan Teknologi Inovatif
Di ADIPEC 2025, tim Pertamina EP yang terdiri atas Ginanjar Puji Rahayu, Fariz Adriansyah Putra, Saifudin Zuhri, Gondo Irawan, dan Sakti Parsulian menjadi pembicara dalam sesi Technical Conference.
Mereka mempresentasikan kajian berjudul “Idle Well Utilization as Downhole Separation System to Improve Fuel Gas Quality: A Case Study in Jatibarang Field, Indonesia”, yang menyoroti kemampuan Pertamina EP dalam memaksimalkan sumur migas yang idle untuk meningkatkan kualitas gas bahan bakar.
Selain itu, Mohammad Hafez dari Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memaparkan hasil riset “Maximize Oil Recovery of Horizontal Well by Flow Control Device Application at Complex Reservoir in Brownfield Offshore North West Java”.
Kedua presentasi ini menegaskan kemampuan Pertamina EP dalam mengembangkan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi produksi dan recovery migas nasional.
“Kehadiran Pertamina EP di ADIPEC 2025 sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung kebijakan pemerintah memperkuat ketahanan energi nasional,” ujar Manager Communication Relations & CID Pertamina EP, Pinto Budi Bowo Laksono.
Strategi Kemandirian Energi Nasional
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menegaskan bahwa kemandirian energi adalah salah satu pilar utama kedaulatan nasional. Pemerintah menargetkan peningkatan produksi migas nasional sebesar 31 persen untuk minyak dan 51 persen untuk gas pada 2029, sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2025–2029.
Target ini akan dicapai melalui berbagai langkah, seperti reformasi fiskal, percepatan perizinan, dan peningkatan investasi eksplorasi di wilayah frontier.
Nanang Abdul Manaf, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Eksplorasi dan Peningkatan Produksi Migas sekaligus Ketua Satgas Percepatan Peningkatan Lifting Migas, menekankan pentingnya kemitraan global untuk membawa teknologi dan pendanaan berkelanjutan.
“Indonesia telah memiliki rencana aksi yang jelas untuk meningkatkan iklim investasi dengan menawarkan insentif, stabilitas, dan arah kebijakan yang pasti,” ujarnya saat membuka Paviliun Indonesia di ADIPEC 2025. Dengan strategi ini, Indonesia diharapkan mampu memaksimalkan potensi migas secara berkelanjutan.
Teknologi Hulu Migas dan Efisiensi Produksi
Inovasi yang diperkenalkan Pertamina EP di ADIPEC menampilkan kemampuan memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan lapangan migas.
Downhole separation system yang digunakan untuk sumur idle memungkinkan peningkatan kualitas gas, sementara flow control device pada sumur horizontal di lapangan kompleks meningkatkan recovery minyak.
Teknologi ini penting karena tidak hanya menambah produksi migas, tetapi juga mengurangi kerugian energi, meningkatkan efisiensi, dan memastikan keberlanjutan sumber daya energi nasional.
Pendekatan teknologi canggih ini menunjukkan bahwa Pertamina EP siap bersaing dengan perusahaan migas global dan menjadi contoh industri nasional yang inovatif.
Kolaborasi Global untuk Energi Berkelanjutan
Keikutsertaan Pertamina EP juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional. Perusahaan energi nasional ini memanfaatkan momen ADIPEC untuk memperluas jaringan global, membuka peluang investasi baru, serta mengadopsi praktik terbaik dari mitra internasional.
Kolaborasi ini penting bagi penguatan sektor hulu migas Indonesia. Melalui kerja sama global, perusahaan dapat mengakses teknologi terbaru, memperkuat kapasitas produksi, dan mendukung pengembangan SDM sektor energi. Strategi ini sejalan dengan visi pemerintah yang ingin sektor migas lebih kompetitif, efisien, dan berkelanjutan.
Investasi dan Penguatan Industri Pendukung
Tema “Potentials to Discover, Partners to Deliver” tidak hanya menekankan potensi energi, tetapi juga penguatan industri pendukung. Indonesia menampilkan kemampuan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal melalui teknologi dan kemitraan internasional.
Langkah ini membuka peluang pengembangan industri hilir migas, termasuk jasa kontruksi, manufaktur peralatan, dan layanan teknik.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional tetapi juga menstimulasi pertumbuhan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kapasitas industri.
Dampak Positif Jangka Panjang
Partisipasi Pertamina EP di ADIPEC menunjukkan dampak jangka panjang bagi ketahanan energi nasional. Teknologi yang diterapkan memungkinkan optimisasi sumur, peningkatan recovery, dan efisiensi produksi. Hasilnya adalah pasokan energi domestik yang lebih stabil, aman, dan berkelanjutan.
Selain itu, kegiatan ini mendukung pencapaian target RPJMN 2025–2029, memperkuat posisi Indonesia dalam pasar global, dan membuktikan bahwa sektor hulu migas mampu menjadi penggerak ekonomi nasional.
Menuju Energi Nasional Mandiri
Secara keseluruhan, keikutsertaan Pertamina EP di ADIPEC 2025 menegaskan komitmen perusahaan dalam mengembangkan sektor hulu migas nasional.
Dengan menampilkan inovasi teknologi, memperluas kolaborasi internasional, dan mendukung target produksi nasional, Pertamina EP menjadi contoh integrasi antara kemampuan teknis, strategi industri, dan kedaulatan energi nasional.
Langkah ini membuktikan bahwa penguatan sektor hulu migas melalui inovasi dan kolaborasi bukan hanya penting untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjamin ketahanan energi bagi masyarakat dan industri di seluruh Indonesia.
Inovasi Pertamina EP di ADIPEC menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap menjadi pemain utama dalam energi global yang berkelanjutan.