JAKARTA - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan perhatian serius pemerintah pusat terhadap wilayah terdepan NKRI.
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen memastikan pembangunan di daerah strategis ini berjalan maksimal.
Wilayah perbatasan dan terluar, seperti Kabupaten Kepulauan Anambas, memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan negara. Oleh karena itu, pembangunan di wilayah ini menjadi prioritas nasional.
“Daerah terdepan harus lebih diperhatikan, terutama dalam pembangunan infrastruktur agar masyarakat di perbatasan merasa nyaman dan tidak tertinggal dibanding daerah perkotaan,” kata AHY.
AHY menekankan bahwa pembangunan di wilayah terluar tidak hanya soal fisik, tetapi juga soal memperkuat identitas bangsa, rasa kebangsaan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Infrastruktur yang memadai memungkinkan masyarakat menikmati fasilitas yang setara dengan wilayah perkotaan, sekaligus memperkuat pertahanan negara.
Infrastruktur sebagai Kekuatan Strategis
Menurut AHY, pembangunan infrastruktur di perbatasan adalah bagian dari strategi nasional. Dengan adanya jalan, jembatan, dan fasilitas publik yang baik, masyarakat di daerah terluar akan lebih mudah mengakses pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kegiatan ekonomi.
“Pembangunan infrastruktur di perbatasan bukan hanya soal fisik, tapi juga soal memperkuat identitas bangsa dan keadilan sosial,” ujar AHY.
Selain itu, pembangunan yang merata di wilayah terluar juga akan mengurangi ketimpangan antara pusat dan daerah, serta mendorong masyarakat untuk tetap bertahan di kampung halamannya.
Proyek Nasional di Anambas
Untuk Kabupaten Kepulauan Anambas, pemerintah telah menyiapkan sejumlah proyek nasional yang akan mulai dibangun tahun depan. AHY merinci beberapa proyek strategis yang menjadi fokus pemerintah:
Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Pulau Jemaja
Pembangunan Jembatan Konjo-Peninting
Revitalisasi pasar dan sekolah-sekolah
“Beberapa proyek besar akan segera dikerjakan di Anambas, seperti pembangunan PLBN di Pulau Jemaja, pembangunan Jembatan Konjo-Peninting, serta revitalisasi pasar dan sekolah-sekolah,” jelas AHY.
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Pulau Jemaja
Pembangunan PLBN di Pulau Jemaja akan menjadi pos lintas batas pertama di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang langsung menghadap ke Laut Natuna Utara, berbatasan dengan Malaysia dan Vietnam.
“Keberadaan PLBN ini sangat penting, tidak hanya untuk memperkuat pengawasan wilayah, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan perdagangan bagi masyarakat setempat,” ujar AHY. PLBN ini diharapkan menjadi pusat kegiatan ekonomi, sekaligus memperkuat pertahanan negara.
Selain fungsi pengawasan, PLBN juga akan menjadi simbol hadirnya negara di wilayah perbatasan, serta membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal. Infrastruktur yang dibangun akan dilengkapi fasilitas modern yang mendukung kegiatan administratif dan perdagangan lintas batas.
Jembatan Konjo-Peninting Percepat Mobilitas
Selain PLBN, proyek Jembatan Konjo-Peninting juga menjadi perhatian pemerintah. Jembatan ini diharapkan dapat memperlancar mobilitas warga dan mempercepat arus logistik di wilayah Anambas.
“Dengan adanya jembatan ini, distribusi barang dan mobilitas masyarakat akan lebih efisien, sehingga ekonomi lokal bisa lebih berkembang,” jelas AHY.
Jembatan ini dirancang untuk memudahkan akses antar pulau, sekaligus mengurangi biaya logistik bagi masyarakat dan pelaku usaha lokal. Infrastruktur ini menjadi bagian penting dari konektivitas nasional yang mendukung pemerataan pembangunan.
Revitalisasi Pasar dan Sekolah
Program revitalisasi pasar rakyat dan sekolah-sekolah menjadi bagian penting dari pembangunan di Anambas. Pemerintah ingin kegiatan ekonomi dan pendidikan dapat berjalan lebih baik, sehingga masyarakat di daerah terpencil merasakan manfaat pembangunan secara langsung.
“Kita ingin masyarakat Anambas bisa menikmati fasilitas yang sama seperti masyarakat di kota besar. Ini bentuk keadilan pembangunan yang sedang kami dorong,” ungkap AHY.
Revitalisasi pasar mencakup perbaikan fasilitas fisik, penataan pedagang, dan peningkatan keamanan dan kebersihan. Sementara revitalisasi sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan, penyediaan sarana belajar yang memadai, serta akses teknologi informasi.
Dukungan dan Apresiasi Pemerintah Daerah
Bupati Kepulauan Anambas, Aneng, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap wilayahnya. Ia menilai kehadiran proyek nasional akan mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat konektivitas antarwilayah.
“Proyek nasional ini sangat berarti bagi masyarakat kami. Selain infrastruktur, proyek ini juga membuka peluang ekonomi baru dan memperkuat kedaulatan negara di wilayah terluar,” kata Aneng.
Dampak Jangka Panjang untuk Masyarakat
Pembangunan proyek nasional di Anambas diharapkan tidak hanya berdampak pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada kualitas hidup masyarakat. Dengan akses yang lebih baik, warga dapat menikmati layanan pendidikan, perdagangan, dan fasilitas umum yang setara dengan kota besar.
AHY menekankan keberlanjutan proyek menjadi prioritas. Infrastruktur yang dibangun harus tahan lama, ramah lingkungan, dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Komitmen Pemerintah untuk Wilayah Terdepan
Melalui kunjungan kerja ini, AHY menegaskan komitmen pemerintah dalam pembangunan daerah terdepan. Semua proyek nasional dirancang untuk memastikan masyarakat di perbatasan merasakan manfaat pembangunan, sekaligus memperkuat pertahanan negara.
“Pembangunan di wilayah terluar bukan sekadar proyek fisik, tapi juga soal memperkuat NKRI dan menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat,” tutup AHY.
Dengan proyek nasional ini, Anambas diharapkan menjadi contoh keberhasilan pembangunan daerah perbatasan yang seimbang, modern, dan inklusif. Keberhasilan proyek ini juga menjadi cerminan komitmen pemerintah pusat dalam menghadirkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri.