Menko Zulhas Pantau Langsung Ketersediaan Pupuk Bersubsidi di Jawa Timur

Kamis, 06 November 2025 | 09:07:58 WIB
Menko Zulhas Pantau Langsung Ketersediaan Pupuk Bersubsidi di Jawa Timur

JAKARTA - Kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi yang diterapkan pemerintah menjadi kabar baik bagi petani di berbagai daerah. 

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menilai kebijakan ini sangat membantu petani karena selain meringankan biaya produksi, juga memastikan pasokan pupuk tersedia tepat waktu. 

Menurut Menko Zulhas, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian sehingga pendapatan petani pun ikut terdongkrak.

“Kebijakan ini membuat pupuk lebih terjangkau dan distribusinya lebih cepat, sehingga para petani tidak khawatir saat musim tanam,” ujar Zulkifli Hasan.

Langkah pemerintah ini juga diharapkan mampu memberikan kepastian bagi petani dalam merencanakan musim tanam, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian nasional secara berkelanjutan.

Menko Pangan Tinjau Kios Pupuk

Zulkifli Hasan meninjau langsung penerapan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi di kios UD Jaya Mandiri di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Kunjungan ini merupakan kelanjutan dari pemantauan serupa di Jombang dan Kulon Progo. Menko Zulhas memastikan bahwa kebijakan penurunan harga pupuk berjalan sesuai ketentuan pemerintah.

“Semua pupuk bersubsidi melalui Pupuk Indonesia didiskon 20 persen. Terima kasih Pak Presiden Prabowo, terima kasih Pupuk Indonesia,” ujar Menko Zulhas.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga berinteraksi langsung dengan para petani, menanyakan kesiapan pasokan pupuk di kios dan dampaknya terhadap musim tanam. 

Para petani mengonfirmasi bahwa pupuk tersedia sebelum masa tanam dan distribusinya kini lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dampak Positif bagi Produktivitas dan Pendapatan

Menko Zulhas menekankan bahwa pendistribusian pupuk tepat waktu berdampak langsung terhadap produktivitas pertanian. Peningkatan hasil panen secara otomatis meningkatkan pendapatan petani.

“Kalau produksinya naik, pendapatan petani juga naik. Apalagi saat ini harga gabah juga naik menjadi Rp6.500 per kilogram, bahkan ada yang lebih. Dulu Rp6.000 per kilogram ke bawah,” jelas Menko Zulhas.

Menurutnya, peningkatan produktivitas ini juga mendorong stabilitas harga pangan di tingkat lokal dan nasional, sehingga manfaat kebijakan ini dirasakan tidak hanya oleh petani, tetapi juga masyarakat luas.

Pupuk Indonesia Dorong Efisiensi dan Transparansi

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa kebijakan penurunan HET pupuk bersubsidi sangat berpihak pada petani. Ia menyebut kebijakan tersebut juga meningkatkan efisiensi distribusi dan transparansi tata kelola pupuk nasional.

“Dengan harga pupuk yang lebih terjangkau dan pasokan yang terjamin, kami ingin mendukung peningkatan produktivitas petani secara berkelanjutan,” ujar Rahmad Pribadi.

Rahmad menambahkan bahwa Pupuk Indonesia berkomitmen menegakkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi sesuai regulasi. Penindakan tegas dilakukan terhadap kios yang menjual pupuk di atas HET yang telah ditetapkan pemerintah, untuk memastikan subsidi pupuk sampai ke tangan petani.

Ketersediaan Stok Pupuk di Jawa Timur

Direktur Keuangan PT Pupuk Indonesia, Wono Budi Tjahyono, menyebutkan stok pupuk bersubsidi di Jawa Timur per 3 November 2025 mencapai 157.334 ton, atau 147 persen dari ketentuan minimum pemerintah sebesar 107.093 ton.

Selain itu, penyaluran pupuk bersubsidi di Jawa Timur telah mencapai 1.554.750 ton, atau 75,7 persen dari total alokasi 2.053.650 ton. Untuk Kabupaten Bondowoso, realisasi penyaluran bahkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata provinsi lain. 

Hingga awal November 2025, penyaluran di daerah tersebut telah mencapai 46.928 ton, atau 82,8 persen dari total alokasi 55.882 ton.

Menurut Wono, kebijakan pemerintah ini mempermudah akses petani terhadap pupuk bersubsidi. Dengan penurunan harga dan distribusi yang lebih cepat, petani dapat mengatur jadwal tanam secara optimal, sehingga hasil panen meningkat dan ketahanan pangan nasional pun terjaga.

Dukungan Langsung bagi Petani

Zulkifli Hasan menambahkan bahwa perhatian pemerintah terhadap harga pupuk dan ketersediaannya merupakan bagian dari strategi lebih luas untuk mendukung sektor pertanian. Kebijakan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan hasil pertanian di berbagai wilayah sekaligus memberikan kepastian ekonomi bagi petani.

Para petani yang ditemui menyambut baik langkah pemerintah. Mereka mengaku merasa lebih ringan dalam memenuhi kebutuhan produksi dan tidak perlu khawatir kekurangan pupuk saat musim tanam tiba.

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Selain aspek ekonomi, penurunan harga pupuk bersubsidi menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan petani. Menko Zulhas menegaskan bahwa keberhasilan program ini menjadi bukti nyata sinergi antara kebijakan pemerintah pusat dan pelaksanaan di lapangan melalui Pupuk Indonesia.

“Kebijakan ini bukan hanya soal harga, tetapi tentang memastikan pupuk sampai ke petani dengan tepat waktu dan dalam jumlah cukup. Ini kunci agar produktivitas pertanian meningkat dan pendapatan petani naik,” ujar Zulkifli Hasan.

Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Dengan penurunan harga pupuk bersubsidi, peningkatan distribusi, dan pengawasan ketat terhadap pelanggaran HET, pemerintah optimistis sektor pertanian dapat terus berkembang. 

Langkah ini diharapkan menjadi salah satu faktor penting dalam mendorong ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.

Kebijakan ini membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada ketersediaan pangan, tetapi juga memastikan kesejahteraan petani sebagai ujung tombak produksi pangan nasional. 

Dengan distribusi yang tepat waktu, harga yang terjangkau, dan ketersediaan stok yang memadai, sektor pertanian diharapkan mampu memberikan kontribusi maksimal bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pangan Indonesia.

Terkini