IPC TPK Buka Rute Langsung Tanjung Priok–Vietnam, Dorong Ekspor Nasional

Selasa, 04 November 2025 | 15:51:36 WIB
IPC TPK Buka Rute Langsung Tanjung Priok–Vietnam, Dorong Ekspor Nasional

JAKARTA - Langkah baru diambil PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) dalam memperkuat konektivitas logistik nasional. Perusahaan resmi membuka layanan pelayaran langsung dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju pelabuhaLangkah baru diambil PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) dalam memperkuat konektivitas logistik nasional.

 Perusahaan resmi membuka layanan pelayaran langsung dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju pelabuhan utama di Vietnam, memperluas jangkauan ekspor Indonesia ke kawasan Asia Tenggara.n utama di Vietnam, memperluas jangkauan ekspor Indonesia ke kawasan Asia Tenggara.

Momentum penting ini ditandai dengan sandarnya kapal MV Feng Hai 98 milik Iran Shipping Line pada Jumat, 31 Oktober 2025, di Terminal Operasi 3 IPC TPK Tanjung Priok. Kehadiran kapal tersebut menjadi penanda dimulainya layanan direct call menuju Hai Phong, Vietnam.

Corporate Secretary IPC TPK, Pramesti Wulandary, menjelaskan bahwa pembukaan layanan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas konektivitas pelayaran internasional dan mendukung peningkatan ekspor nasional.

Tiga Layanan Direct Call ke Pelabuhan Utama Vietnam

Menurut Pramesti, IPC TPK kini menghadirkan tiga layanan direct call yang menghubungkan Terminal Operasi 3 Tanjung Priok dengan pelabuhan-pelabuhan utama di Vietnam. Ia menilai, langkah ini merupakan bukti nyata komitmen IPC TPK dalam memperkuat daya saing logistik Indonesia.

“Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen IPC TPK dalam mendukung peningkatan ekspor nasional, khususnya ke Vietnam yang tengah tumbuh pesat sebagai pusat industri dan logistik Asia Tenggara,” ujarnya pada Selasa, 4 November 2025.

Dalam pelayaran perdananya, MV Feng Hai 98 membawa 395 boks peti kemas untuk kegiatan bongkar muat. Rute yang ditempuh kapal tersebut meliputi Jakarta – Port Klang – Hai Phong – Jakarta.

Hingga tahun ini, IPC TPK telah bekerja sama dengan tiga mitra pelayaran internasional untuk memperluas jaringan ekspor ke kawasan tersebut. Ketiganya adalah KM HT Progress dari FIAS Shipping Line untuk rute Bangkok dan Vietnam, MV Alvan dari HDAS Co bersama agen Karana Line, serta MV Feng Hai 98 dari Iran Shipping Line dengan tujuan akhir Hai Phong.

Perluasan Konektivitas dan Efisiensi Logistik Nasional

Pramesti menegaskan, kehadiran layanan direct call ini tidak hanya memperluas jangkauan logistik nasional, tetapi juga memberikan efisiensi waktu dan biaya bagi pelaku ekspor Indonesia. Ia menambahkan, konektivitas langsung ke Vietnam diharapkan mampu meningkatkan kelancaran rantai pasok barang antarnegara.

Dalam konteks kerja sama regional, Pemerintah Indonesia dan Vietnam menargetkan nilai perdagangan bilateral mencapai US$18 miliar atau sekitar Rp294,1 triliun pada 2028. Capaian ini diharapkan menjadi tonggak penting menuju kemitraan strategis yang semakin komprehensif antara kedua negara.

Hai Phong sendiri dikenal sebagai pelabuhan utama di Vietnam Utara yang menjadi pionir dalam pengembangan logistik hijau dan berkelanjutan. Berdasarkan data Vietnam.vn, kota ini bertumpu pada tiga sektor utama yaitu industri-teknologi, pelabuhan-logistik, dan pariwisata-perdagangan.

“Kerja sama ini menjadi fondasi penting untuk memperluas akses pasar ekspor Indonesia ke Asia Tenggara. Dengan layanan direct call, rantai pasok bisa lebih efisien, kompetitif, dan memberi nilai tambah bagi pelaku usaha nasional,” ungkap Pramesti.

Kolaborasi untuk Penguatan Jaringan Perdagangan Asia Tenggara

IPC TPK menilai bahwa kerja sama dengan berbagai pelayaran internasional menjadi kunci agar pelabuhan Indonesia berperan sebagai simpul penting dalam jaringan perdagangan Asia Tenggara. Melalui kolaborasi strategis ini, perusahaan berupaya meningkatkan daya saing logistik nasional di pasar global.

“Melalui kolaborasi dengan berbagai pelayaran internasional, IPC TPK berupaya memastikan pelabuhan Indonesia menjadi simpul penting dalam jaringan perdagangan Asia Tenggara,” tambahnya.

Langkah serupa juga telah dilakukan tahun sebelumnya, ketika IPC TPK membuka rute langsung ke India dan Rusia. Ekspansi ini memperlihatkan arah kebijakan perusahaan yang konsisten memperluas pasar dan memperkuat hubungan dagang lintas negara.

Anak usaha PT Pelindo Terminal Petikemas tersebut mencatat pertumbuhan positif di tengah tantangan ekonomi global. Pada kuartal III tahun 2025, IPC TPK membukukan pertumbuhan operasi sebesar 15,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hingga akhir September, volume peti kemas yang ditangani mencapai 304.358 TEUs, naik dari 264.262 TEUs pada September 2024. Capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas bongkar muat di pelabuhan utama Jakarta.

Optimisme Pertumbuhan dan Target Tahun 2026

Melihat tren positif tersebut, IPC TPK menargetkan aktivitas bongkar muat mencapai 3,6 juta TEUs pada tahun depan. Target itu didukung oleh optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional serta peningkatan aktivitas ekspor di sektor manufaktur dan industri kreatif.

Ekspansi layanan direct call ke Vietnam menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas jaringan logistik lintas negara. Dengan semakin banyaknya rute langsung, IPC TPK berharap dapat meminimalkan ketergantungan pada pelabuhan transshipment luar negeri seperti Singapura dan Port Klang.

Konektivitas yang lebih efisien diyakini akan mendorong penurunan biaya logistik nasional yang selama ini menjadi tantangan utama pelaku usaha. Selain itu, hal ini juga diharapkan mempercepat waktu pengiriman barang ke negara tujuan.

“Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kami berkomitmen untuk terus memperluas layanan direct call ke berbagai negara. Langkah ini akan memperkuat posisi pelabuhan Indonesia di kancah perdagangan global,” tutup Pramesti.

Melalui inovasi dan kolaborasi berkelanjutan, IPC TPK optimistis mampu berperan sebagai motor penggerak ekspor nasional. Ekspansi ke Vietnam menjadi bukti nyata bahwa pelabuhan Indonesia kini semakin kompetitif, efisien, dan siap bersaing di pasar internasional.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB