Peringatan Lintas Bhayangkara Ke-70 Diisi Doa Bersama Anak Yatim

Selasa, 16 September 2025 | 11:41:03 WIB
Peringatan Lintas Bhayangkara ke 70 Diisi Doa Anak Yatim

JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Korlantas Polri menyiapkan kegiatan doa bersama yang melibatkan anak-anak yatim piatu dan masyarakat umum. Acara ini menjadi wujud rasa syukur sekaligus sarana memohon keberkahan agar pelayanan publik semakin berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 17 September 2025, dengan menghadirkan tokoh agama dan pendakwah ternama Ustadz Das’ad Latif sebagai pengisi acara.

Menurut Brigjen Pol Wibowo, Dirregident Korlantas Polri sekaligus Ketua Panitia Peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, kegiatan doa bersama ini merupakan salah satu cara untuk menguatkan semangat pengabdian Korlantas Polri. “Momentum Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 ini kami isi dengan kegiatan bernuansa religius sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus doa agar pengabdian Korlantas Polri senantiasa diberkahi untuk semakin maju dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya pada Selasa, 16 September 2025.

Doa bersama ini bukan hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga mengandung makna sosial yang penting. Kehadiran anak-anak yatim piatu menjadi simbol kepedulian Korlantas Polri terhadap kelompok masyarakat yang membutuhkan perhatian khusus. Brigjen Pol Wibowo menegaskan bahwa interaksi dengan anak-anak yatim sekaligus mempererat ikatan emosional antara institusi kepolisian dengan warga. “Kami ingin berbagi kebahagiaan sekaligus merajut kedekatan dengan mereka, karena doa anak-anak yatim memiliki keistimewaan dan menjadi penguat tekad kami dalam menjalankan pengabdian,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi pembuka rangkaian acara menjelang puncak peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara yang akan digelar pada 22 September 2025 di Jakarta. Doa bersama yang diadakan Korlantas Polri meneguhkan tekad institusi untuk selalu hadir sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Kegiatan ini menunjukkan bahwa selain menegakkan disiplin dan keselamatan lalu lintas, Korlantas Polri juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan menghargai nilai-nilai religius di tengah masyarakat.

Pelibatan masyarakat umum dalam doa bersama menekankan prinsip kebersamaan. Selain anak-anak yatim, warga sekitar juga diundang untuk hadir dan berpartisipasi. Kehadiran masyarakat diharapkan menciptakan rasa saling percaya dan memperkuat hubungan antara aparat kepolisian dengan warga. Menurut Wibowo, kegiatan ini merupakan bentuk nyata bahwa pengabdian Polri tidak hanya dilakukan melalui penegakan hukum, tetapi juga melalui pendekatan kemanusiaan yang tulus.

Selain doa, acara ini diisi dengan ceramah motivasi dan tausiyah dari Ustadz Das’ad Latif. Materi yang disampaikan berfokus pada nilai-nilai kepedulian sosial, disiplin, dan tanggung jawab terhadap masyarakat. Anak-anak yatim piatu yang hadir turut diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan tokoh agama, sehingga kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi moral dan spiritual bagi generasi muda. Dengan cara ini, Korlantas Polri berupaya menanamkan nilai-nilai positif sejak dini kepada anak-anak, sekaligus memperkenalkan pentingnya keselamatan dan disiplin berlalu lintas sejak usia muda.

Acara ini juga dilaksanakan sebagai bentuk refleksi atas 70 tahun perjalanan Lalu Lintas Bhayangkara. Selama ini, Korlantas Polri telah berperan dalam menjaga ketertiban, menegakkan hukum, dan melindungi masyarakat. Dengan menambahkan dimensi religius dan sosial dalam peringatan tahunan, diharapkan semangat pengabdian semakin menyatu dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan. Hal ini sekaligus memperkuat citra positif Korlantas Polri sebagai institusi yang tidak hanya fokus pada tugas operasional, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.

Selain mempererat hubungan dengan anak-anak yatim dan masyarakat, doa bersama ini menjadi momen introspeksi bagi personel Korlantas Polri sendiri. Brigjen Pol Wibowo menyebut bahwa kegiatan ini memberi kesempatan bagi setiap anggota untuk merenungkan pengabdian mereka selama ini, sekaligus memohon bimbingan agar terus mampu memberikan pelayanan terbaik. Dengan keberkahan dari doa bersama, diharapkan semua aktivitas operasional dan pelayanan masyarakat berjalan lebih lancar dan efektif.

Kehadiran doa anak-anak yatim piatu dalam kegiatan ini memiliki makna khusus. Secara spiritual, doa anak-anak dianggap lebih murni dan memiliki kekuatan tersendiri. Hal ini menjadi simbol harapan bagi Korlantas Polri agar senantiasa diberikan kekuatan dalam menjalankan tugas. Selain itu, momen kebersamaan ini juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk merasakan kedekatan dengan aparat kepolisian, menumbuhkan rasa aman dan nyaman di lingkungan masing-masing.

Tidak hanya itu, kegiatan doa bersama ini menjadi bagian dari strategi Korlantas Polri dalam membangun komunikasi yang lebih hangat dan efektif dengan warga. Dengan menghadirkan masyarakat, anak-anak yatim, dan tokoh agama, Korlantas Polri menunjukkan pendekatan humanis dalam pelayanan publik. Pendekatan ini diyakini mampu memperkuat kerja sama antara aparat kepolisian dan masyarakat, sehingga setiap program keselamatan dan ketertiban lalu lintas dapat diterima dan dijalankan dengan lebih baik.

Dengan menggelar doa bersama, Korlantas Polri juga menegaskan pentingnya integrasi antara pengabdian profesional dengan nilai-nilai kemanusiaan dan religius. Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 bukan hanya peringatan formal, tetapi juga ajang refleksi dan penguatan komitmen pelayanan kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, Polri menekankan bahwa setiap langkah yang diambil dalam melayani publik harus selaras dengan kepedulian sosial, etika, dan spiritualitas.

Acara doa bersama anak yatim dan masyarakat yang digelar Korlantas Polri pada 17 September 2025 ini diharapkan menjadi contoh bagi berbagai instansi lainnya. Menggabungkan kegiatan sosial dan spiritual dalam rangka memperingati momen penting dapat memperkuat hubungan antar lembaga dan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menciptakan suasana positif yang mendukung kolaborasi, empati, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

Melalui doa bersama ini, Korlantas Polri menegaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat bukan sekadar tugas administratif atau operasional semata, tetapi juga panggilan moral dan sosial. Dengan keberadaan anak-anak yatim piatu dan masyarakat umum sebagai bagian dari acara, tercipta hubungan yang saling menguatkan, di mana doa, empati, dan kepedulian sosial menjadi fondasi utama pengabdian.

Secara keseluruhan, kegiatan doa bersama yang menjadi pembuka rangkaian Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 ini mencerminkan nilai-nilai profesionalisme, religiusitas, dan kepedulian sosial yang melekat pada Korlantas Polri. Dengan doa, kebersamaan, dan perhatian terhadap anak-anak yatim, diharapkan semangat pengabdian dan pelayanan masyarakat semakin kuat, bermanfaat, dan selalu diberkahi.

Terkini

Penampilan Gemilang Tujuh Bintang Liga Inggris Terbaru

Selasa, 16 September 2025 | 15:09:55 WIB

Jadwal Lengkap Pertandingan Liga Champions Malam Ini 2025

Selasa, 16 September 2025 | 15:09:54 WIB

Timnas Basket Putri U16 Targetkan Semifinal Melawan Uzbekistan

Selasa, 16 September 2025 | 15:09:53 WIB

Misano Perpanjang Kontrak MotoGP Hingga Era Mesin 850cc

Selasa, 16 September 2025 | 15:09:51 WIB