Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis-jenisnya, Cara Membuat

Senin, 15 September 2025 | 16:59:45 WIB
cash flow adalah

Jakarta - Cash flow adalah istilah yang kerap digunakan dalam dunia akuntansi, namun tidak hanya terbatas di sana. Konsep ini juga sangat penting dalam pengelolaan keuangan pribadi maupun keluarga. 

Arus kas ini memengaruhi bagaimana kamu merancang dan mengatur strategi keuangan secara efektif.

Kondisi keuangan, apakah mengalami kerugian atau keuntungan, bisa dilihat dari pergerakan arus kas tersebut. Oleh karena itu, memahami makna dan fungsi arus kas sangatlah penting. 

Ini bukan hanya hal yang wajib diketahui oleh para profesional akuntansi, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin mengatur keuangan pribadinya dengan baik.

Secara keseluruhan, cash flow adalah pondasi penting yang membantu kamu dalam mengelola uang agar tetap sehat dan terkontrol.

Cash Flow Adalah?

Cash flow adalah cara untuk mencatat semua arus masuk dan keluar uang, baik untuk perusahaan maupun individu. 

Dalam pencatatan ini, fokus utama adalah mengetahui dari mana uang tersebut berasal dan ke mana uang tersebut digunakan.

Laporan arus kas merangkum dana yang didapat dari investasi, keuntungan usaha, penerimaan piutang, dan lain-lain. 

Untuk individu, arus kas mencakup pendapatan seperti gaji, komisi, atau pembagian dividen dari perusahaan.

Selain itu, arus kas menjadi alat penting untuk menilai performa dan tingkat pertumbuhan sebuah perusahaan dari waktu ke waktu. 

Untuk tujuan ini, dibutuhkan laporan free cash flow, yang menunjukkan berapa dana yang tersisa setelah biaya operasional seperti pembukaan cabang baru, pelunasan utang, atau pembagian dividen kepada pemegang saham dibayarkan.

Konsep arus kas juga bisa digunakan untuk menilai nilai investasi melalui metode discounted cash flow. 

Metode ini memperkirakan keuntungan sebuah investasi dengan menghitung nilai masa depan dan mengonversikannya ke nilai saat ini. 

Jika nilai sekarang dari arus kas lebih besar dibandingkan modal yang ditanam, investasi tersebut dianggap layak.

Secara garis besar, arus kas terbagi menjadi tiga kategori, yaitu investing cash flow, operating cash flow, dan financing cash flow. 

Investing cash flow mencakup aktivitas perusahaan dalam menambah aset jangka panjang, seperti pembelian gedung, mesin, atau kendaraan.

Operating cash flow meliputi aktivitas yang berkaitan dengan operasional perusahaan, termasuk pendapatan penjualan produk, penerimaan piutang, serta pembayaran utang dan biaya terkait lainnya.

Sementara itu, financing cash flow merupakan catatan tentang perubahan modal perusahaan, seperti dana yang ditanamkan pemilik saat memulai usaha atau saat perusahaan menerbitkan saham baru.

Apa Pentingnya Cash Flow?

Mengapa perhitungan arus kas begitu penting dalam bisnis maupun dalam mengatur keuangan pribadi? Inilah beberapa manfaat utamanya:

  • Memberikan gambaran nyata mengenai situasi keuangan, baik itu milik perusahaan, organisasi, maupun individu.
  • Berfungsi sebagai alat evaluasi untuk mengidentifikasi kekeliruan dalam pengelolaan keuangan yang sedang berjalan.
  • Membantu dalam merancang kebijakan keuangan yang lebih terarah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang.

Jenis Cash Flow

Setelah memahami konsep serta berbagai aktivitas yang terdapat dalam arus kas, langkah selanjutnya adalah menelusuri ragam pemasukan dan pengeluaran yang terjadi. 

Di dalam proses pencatatan keuangan, pemasukan memainkan peran penting dan umumnya terbagi ke dalam tiga kategori utama.

Jenis Pemasukan

1. Pendapatan Aktif
Pendapatan aktif mencakup seluruh penghasilan yang diperoleh dari kegiatan kerja langsung. Contohnya termasuk gaji bulanan, keuntungan dari usaha, bonus, serta bentuk imbalan lain yang diterima secara rutin atas pekerjaan atau usaha yang dijalankan.

2. Pendapatan Pasif
Sesuai dengan namanya, jenis pendapatan ini tidak mengharuskan keterlibatan aktif setiap waktu untuk terus mengalir. Beberapa contohnya meliputi penghasilan dari royalti atas karya seperti musik atau buku, serta pendapatan dari penyewaan properti seperti rumah atau apartemen.

3. Pendapatan dari Investasi
Meskipun mirip dengan pendapatan pasif, kategori ini lebih spesifik mengacu pada hasil yang diperoleh dari aktivitas investasi, seperti dividen dari saham maupun keuntungan dari penjualan aset bernilai lainnya.

Jenis Pengeluaran

1. Dana Tabungan
Termasuk dalam kategori pengeluaran yang bersifat antisipatif, dana ini disisihkan untuk kebutuhan tak terduga di masa depan. 

Penempatannya bisa dilakukan melalui simpanan di bank atau dalam bentuk deposito demi menjaga stabilitas keuangan pribadi.

2. Pengeluaran Tetap yang Wajib
Kategori ini terdiri dari biaya-biaya yang bersifat rutin dan tidak bisa diabaikan karena menyangkut kewajiban jangka panjang. 

Biasanya berkaitan dengan pembayaran pajak, premi asuransi, cicilan, dan kewajiban keuangan lain yang sudah disepakati sebelumnya.

3. Pengeluaran yang Tak Dapat Dihindari
Jenis pengeluaran ini berkaitan dengan kebutuhan harian atau operasional. Beberapa contohnya antara lain biaya layanan internet, sewa tempat tinggal atau tempat usaha, serta pengeluaran untuk bahan bakar kendaraan.

4. Pengeluaran Tambahan
Di luar kebutuhan utama, terdapat juga pengeluaran yang bersifat opsional dan lebih mengarah pada gaya hidup atau hiburan. Ini bisa mencakup aktivitas liburan, pembelian barang-barang keinginan, serta keperluan rekreasional lainnya.

Cara Membuat Cash Flow untuk Kegiatan Usaha

Jika dilihat dari fungsinya, perhitungan arus kas dapat dibedakan menjadi dua, yakni untuk keperluan bisnis dan untuk pengelolaan keuangan pribadi. 

Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menghitung arus kas dalam konteks kegiatan usaha:

1. Mencatat Semua Pemasukan dan Pengeluaran
Langkah awal yang harus dilakukan adalah memastikan setiap transaksi keuangan, baik yang bersifat pemasukan maupun pengeluaran, telah dicatat secara sistematis. 

Hal ini penting agar seluruh data yang dibutuhkan dalam laporan keuangan tersedia dengan lengkap dan akurat.

2. Menentukan Selisih Naik atau Turunnya Saldo Kas
Setelah pencatatan selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah melakukan analisis terhadap perubahan jumlah kas. 

Proses ini dapat dilakukan dengan mengacu pada data yang tercantum dalam neraca dan laporan arus kas yang tersedia.

3. Menghitung Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional, Investasi, dan Pendanaan
Pada tahap ini, penting untuk memisahkan ketiga jenis aktivitas tersebut dari keseluruhan transaksi keuangan. 

Misalnya, aktivitas investasi bisa melibatkan pembelian aset tetap seperti bangunan atau kendaraan. 

Sementara itu, aktivitas pendanaan dapat mencakup perolehan dana melalui pinjaman, penerbitan saham, atau pembayaran dividen kepada pemegang saham.

4. Menyusun Rekapitulasi dari Ketiga Jenis Aktivitas Tersebut
Setelah masing-masing kategori dianalisis, langkah terakhir adalah menjumlahkan hasilnya untuk melihat perbedaan saldo kas antara awal dan akhir periode.

Dari sini dapat dilihat apakah kegiatan usaha menghasilkan surplus atau justru mengalami defisit.

Cara Membuat Cash Flow untuk Kebutuhan Pribadi

Setelah memahami bagaimana cara menyusun arus kas untuk keperluan bisnis, pertanyaannya: apakah metode yang sama bisa diterapkan untuk pengelolaan keuangan pribadi?

Ternyata, pencatatan arus kas juga sangat relevan dan berguna dalam konteks individu. Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaannya untuk kebutuhan pribadi:

1. Mencatat Semua Pemasukan dan Pengeluaran
Langkah awal yang perlu dilakukan hampir sama seperti dalam bisnis, yaitu mencatat secara rinci semua pendapatan yang diterima serta pengeluaran yang dilakukan. 

Tujuannya adalah agar semua data yang akan digunakan dalam laporan sudah tersedia dan lengkap.

2. Mendaftarkan Seluruh Kewajiban Finansial
Bagian ini mencakup utang atau cicilan yang masih harus dibayarkan. Misalnya, angsuran pembelian barang elektronik, tagihan kartu kredit, atau pinjaman dari bank. 

Semua bentuk kewajiban tersebut harus dicatat secara jelas agar tidak terlewat dalam perhitungan keuangan.

3. Menghitung Nilai Aset yang Dimiliki
Aset pribadi bisa meliputi tabungan di bank, harta warisan, investasi, serta properti atau barang bergerak seperti rumah dan kendaraan. 

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kekayaan bersih dengan cara mengurangkan seluruh kewajiban dari total nilai aset yang dimiliki.

4. Menyusun Ringkasan Arus Kas
Dalam keuangan pribadi, pencatatan seperti ini sangat membantu untuk memantau kondisi keuangan secara berkala. 

Dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran, seseorang bisa mengetahui apakah dirinya mengalami surplus atau defisit keuangan. 

Dari sini, pengambilan keputusan pun bisa dilakukan dengan lebih bijak dan terencana.

Sebagai penutup, pengelolaan arus kas yang tepat membantu menjaga stabilitas keuangan, karena cash flow adalah cerminan nyata dari kondisi finansial yang sebenarnya.

Terkini

Jadwal KRL Jogja Solo Pekan Ini September 2025

Senin, 15 September 2025 | 17:44:52 WIB

Olahraga 30 Menit Sehari Jaga Gula Darah Tinggi

Senin, 15 September 2025 | 17:44:50 WIB

Jadwal Timnas Futsal Indonesia di Four Nations Cup

Senin, 15 September 2025 | 17:44:49 WIB

Klasemen MotoGP 2025: Marc Marquez Kuasai Puncak

Senin, 15 September 2025 | 17:44:46 WIB

Jadwal Turnamen Badminton Hari Ini PBSI Update Terbaru

Senin, 15 September 2025 | 17:44:44 WIB